Kalau kemarin saya silaturahim ke rumah Mbak Nani Sujarwo
untuk mengisi akhir pekan saya, hari ini saya menjadwalkan diri mlipir ke
Bogor.
Berangkat pukul 08.00 dari apartemen, langsung Bogor. Kali
ini bersama Mbak Tika dan Mas Ardi, tentu saja dengan Mang Atek, driver
andalan.
Kunjungan pertama di rumah kakak di Kompleks IPB
Sindangbarang, Mbak Prof Dindien dan Bang Palla. Lantas kami bareng-bareng ke
perumahan Budi Agung, sowan Mbak Tatik dan Mas Prof Bowo. Kami sudah puluhan
tahun tidak ketemu. Begitu ketemu, tahu-tahu sudah sama-sama tua. He he. Mbak
Tatik sudah purna sejak 2020 yang lalu, dan Mas Bowo purna tahun ini. Keduanya
dosen IPB, sama halnya Mbak Dindien dan Bang Palla.
Dari rumah Mbak Tatik, masih dengan Mbak Dindien dan Bang Palla,
kami menuju RS Mulia, bezuk Mas Bambang yang sedang dirawat di ICU, semoga
Allah SWT memberikan yang terbaik. Amiin. Di sini bertemu dengan Mbak Dien,
isteri Mas Bambang. Bertemu juga dengan Mbak Jeane dan Mbak Wiwik. Mereka semua
adalah kakak sepupu Mas Ayik Baskoro Adjie .
Dari RS, kami mampir makan siang di Rahayu, restoran yang tidak terlalu jauh dari RS. Dari sana, balik lagi ke rumah Mbak Dindien dan Bang Palla, numpang shalat, ngobrol-ngobrol sambil menikmati sukun kukus, pisang goreng, dan es kopyor.
Lantas kami pamit, dan menuju rumah Dik Farijah Nur Chayati
, adikku yang manis dan imut. Rumahnya di Jalan Sholeh Iskandar. Ngobrol ngalor
ngidul ngetan ngulon. Sekitar pukul 16.00, kami pamit.
Meluncur balik Jakarta. Semakin malam, kalau hari Minggu
begini, macet yang semakin parah ada di mana-mana. Jadi sebelum terjebak macet
berkepanjangan, kami ngibritlah.....
Alhamdulilah, menjelang maghrib sudah sampai apartemen lagi.
Saatnya anak kost ini untuk umbah-umbah dan setriko. Hehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tulis tanggapan Anda di sini, dan terima kasih atas atensi Anda...