Akhir pekan ini, saya tidak pulang ke Surabaya. Stay di Jakarta saja. Setelah beberapa minggu mondar-mandir menyesuaikan dengan agenda dinas keluar kota yang berkejaran susul-menyusul, saya ingin minggu ini ada waktu untuk agak rileks. Ya, tentu saja sambil ngempet rasa kangen pada keluarga, terutama para cucu. Kalau kangen sama mbah-e cucu sih, sudah terlatih sejak dulu. Jadi tidak terlalu menyiksa. Hehe
Saya memanfaatkan waktu untuk
bersilaturahim. Begitulah bila pada akhir pekan saya berada di Jakarta. Sowan-sowan saja. Banyak
saudara dan teman di Jakarta dan sekitarnya yang saya ingin kunjungi.
Hari ini saya berkunjung ke rumah
Mbak Nani Sujarwo , ditemani Mbak Tika, staf Kemendes PDTT, dan Mang Atek,
driver. Mbak Nani adalah teman sekolah
saya di SMP Filial Tuban dulu.
Mbak Nani mempunyai saudara
kembar, namanya Mbak Nana Sundjojo . Sebetulnya nama mereka berdua adalah
Susriratna (Nana) dan Susriratni (Nani). Nama di belakang nama mereka, untuk
Mbak Nani adalah nama suami, sedangkan untuk Mbak Nana, adalah nama ayah.
Mbak Nani dan Mbak Nana, keduanya
adalah teman SMP saya. Saya sendiri tidak pernah sekelas dengan mereka. Tapi
hampir semua siswa di sekolah kami saat itu, mengenal mereka berdua.
Anak kembar memang selalu menarik
perhatian dimana pun. Apa lagi mereka berdua, yang selain cantik, anggun,
ramah, juga baik hati. Tidak sombong. Malah terkesan sangat rendah hati. Kesan
itulah yang ada di benak saya tentang mereka berdua dulu. Dan kesan itu tidak
berubah, sampai sekarang.
Dulu, saya tidak pernah bisa membedakan, yang mana Mbak Nani dan mana Mbak Nana, kalau mereka sedang sendiri-sendiri. Postur dan tinggi badan sama, model rambut sama, sama-sama berlesung pipit. Tetapi kalau mereka sedang berdua, saya bisa menyebut namanya dengan benar. Saya lupa, apa ciri khas keduanya, tapi itulah, saya hanya bisa mengidentifikasi dengan benar kalau mereka sedang berdua.
Nah, ternyata hal itu berlanjut
sampai sekarang. Saya masih saja melihat mereka berdua sama persis. Bahkan
karena saat ini kami jarang bertemu, saya semakin tidak bisa membedakannya.
Tetapi karena Mbak Nana tinggal di Tuban, dan Mbak Nani tinggal di Jakarta,
saya yakin, yang saya kunjungi pagi ini adalah Mbak Nani. Heheh.
Uniknya, Mbak Nani dan Mbak Nana
sama-sama mempunyai hobi memasak, khususnya bikin kue. Saya pernah berkunjung
ke rumah Mbak Nana di Tuban, saya disuguhi kue bikinannya sendiri. Sering juga
kalau ada acara pertemuan dengan teman-teman, Mbak Nana membawa kue bikinannya.
Kue yang enak-enak dan cantik-cantik kayak yang bikin.
Hari ini, di rumah Mbak Nani, saya disuguhi crepe mille dan pizza bikinan Mbak Nani sendiri. Lezatnya mantap. Sambil ngobrol, kami menikmati gurihnya pizza dan legitnya crepe mille. Ditemani segelas teh manis.
Pulangnya, kami masih dibawain
sekotak pizza dan sepotong besar crepe mille. Wow. Benar-benar program
penggendutan ini. Hehe. Cocok untuk anak kost kayak saya.
Alhamdulilah. Terima kasih ya,
Mbak Nani. Berkah, berkah.
Jakarta, 11 Maret 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tulis tanggapan Anda di sini, dan terima kasih atas atensi Anda...