Pages

SM-3T: Kerinduan

"Seorang peserta SM-3T Unesa langsung menghambur ke pelukan saya, saat kunjungan monitoring ke lokasi di wilayah Sumba Timur.

SM-3T: Kebersamaan

"Saya (Luthfiyah) bersama Rektor Unesa (Muchlas Samani) foto bareng peserta SM-3T di Sumba Timur, salah satu daerah terluar dan tertinggal.

Keluarga: Prosesi Pemakaman di Tana Toraja

"Tempat diadakannya pesta itu di sebuah kompleks keluarga suku Toraja, yang berada di sebuah tanah lapang. Di seputar tanah lapang itu didirikan rumah-rumah panggung khas Toraja semi permanen, tempat di mana keluarga besar dan para tamu berkunjung..

SM-3T: Panorama Alam

"Sekelompok kuda Sumbawa menikmati kehangatan dan kesegaran pantai. Sungguh panorama alam yang sangat elok. (by: rukin firda)"

Bersama Keluarga

"Foto bersama Mas Ayik dan Arga saat berwisata ke Tana Toraja."

Minggu, 14 April 2024

MOMEN LEBARAN

Momen lebaran, saatnya silaturahim, sowan-sowan dan sungkem-sungkem. Berbagi cerita, berbagi kebahagiaan, bahkan berbagi segala rasa. Juga ngalap berkah.

Saya memulai perjalanan dari Jakarta ke Surabaya pada 4 April, cuti 2 hari sebelum masa cuti bersama. Mas Ayik Baskoro Adjie  agak kurang sehat beberapa hari terakhir, anak cucu mau mudik duluan ke Ponorogo, dan saya ketempatan arisan dasa wisma. Jadi cuti saya sangat maksimal manfaatnya.

Tanggal 7 April, kami ke Tuban, untuk menghadiri pernikahan seorang sahabat, namanya Mas Abdul Mundhir. Dia sempat beberapa bulan mendampingi saya di Jakarta, bersama almarhum Mas Mokhamad Sodikin . Untuk Mas Dikin, al fatihah.....

Selain untuk menghadiri acara pernikahan, kami juga perlu bersih-bersih rumah.

Kami sempat juga bertandang ke rumah orang tua almarhum Mas Dikin di Montong, Tuban. Bertemu Fifi K. Fitriyah, isteri almarhum,  dan anak semata wayangnya, Selena. Ini adalah pertemuan pertama kami sejak Mas Dikin berpulang. Kami berpelukan, sama-sama menangis, dan saya hanya bisa berbisik, 'ikhlaskan, Fi..."

Dari Montong, kami lanjut ke Ponorogo. Di sepanjang perjalanan menuju Ponorogo, kami menyempatkan sowan-sowan ke tiga kerabat, Bulik Khusniyah, Mbak Chayati, dan Mas Hendro. 

Lanjut nyekar di pesarean para leluhur dan kerabat yang sudah mendahului. Semoga Allah SWT memberikan kemuliaan pada mereka semua. Amiin.

Sorenya, kami buka puasa bersama, sekaligus  menyambut hari raya idul fitri, bersama Dimas Prono Adjie sekeluarga, di rumah Iwuk, adik Mas Ayik Baskoro Adjie , kakak Dimas. Juga dengan anak cucu, Barrock Argashabri Adji  dan Yoan Lita , tentu saja dengan Kakak Kai dan Adik Lumi. Menunya, menu wajib. Sate gule kambing. Juga kembang api yang heboh.

Besoknya, hari H, tanggal 10 April, kami melaksanakan shalat idul fitri di masjid alun-alun Ponorogo. Lanjut sowan Bu Heni, bulik kami satu-satunya, di Parikesit. Bertemu dengan saudara sepupu dan keluarganya. Menikmati nasi kuning dan kawan-kawannya. Berbagi angpao juga, momen yang sangat ditunggu oleh siapa pun yang masih berstatus anak-anak dan remaja bahkan dewasa. Lazimnya, selama masih menjomblo atau belum menikah, mereka masih berhak menerima angpao.

Lanjut menghadiri acara halbil Trah Ahmad Drangi di rumah seorang kerabat di Muneng, sowan besan di Balong, dan sowan kakak sepupu di Bangunsari.

Besoknya, kami kembali ke Tuban lagi, sambil membawa Mbak Yuli sekeluarga. Kami menjemput mereka di rumahnya di Jabon, Sumoroto, dan mengantar mereka ke Rengel, Tuban, sebelum kami menuju ke rumah kami sendiri di Jenu. Mbak Yuli adalah asisten RT Lita.

Besoknya,  berangkat pukul 07.30-an, kami konvoi ke Rembang dan Pamotan dengan keluarga besar Bani Zawawi. Mas Zainal Makarim Azach sekeluarga, Mas Saiful Bahri dan Mbak Ma'shumah sekeluarga, Dik Antok Yulianto dan Dik Mariyah Zawawi  sekeluarga, dan Dik Hisyam Zawawi Chusain dan Dik Masrukah sekeluarga. Hanya minus Mas Ibroham Azach sekeluarga, karena mas mbarep kami ini sedang mudik ke Sragen. 

Alhamdulilah, di Rembang, kami berkesempatan sowan dan sungkem Bulik Muhsinah, Bulik Lies, dan banyak kerabat. Dik Bisri Cholil Laqouf  sekeluarga, Dik Ahmad Zaky Makin dan Iefa Nadhifah Zaky sekeluarga, Dik Hanies Cholil dan Dik Diyah Hanies . Juga bertemu dengan Bulik Hany Mahanik sekeluarga, Dik Siroj sekeluarga, Dik Misbach sekeluarga, Dik Aang Masykur Rukhani , Dik Mujib, dan lain-lain.

Kami semua sampai di rumah Tuban, selepas Isya. Menjelang bobok, saya bilang ke Kai, cucu kami, silaturahim itu capek, tapi menyenangkan. Bahagia bisa sungkem dan salim-salim. Insyaallah berpahala, dan pahalanya besaaaarr sekali. Begitulah saya membahasakan pada laki-laki lima tahun itu. Meskipun saya sadar sekali, semuanya demi menggapai ridha Allah SWT. Amiin.

Malam ini, kami sudah menerima tamu di rumah kami di Surabaya. Ada teman dari Kemendes, Kemenaker, Unesa, alumni, dan adik-adik.

Sebenarnya saya sedang flu, batuk dan pilek, dan badan sempat nggreges. Tapi pintu rumah harus terbuka untuk para tamu, karena besok saya harus sudah kembali ke Jakarta.

Malam ini maunya segera istirahat. Namun mata tak juga terpejam. Mungkin memang harus menulis supaya momen lebaran tak hilang.

Surabaya, 14 April 2024

Sabtu, 06 April 2024

MUDIK GRATIS

Pagi ini saya dan Mas Ayik Baskoro Adjie mengantar Dheyah sekeluarga dan Mbak Yuli sekeluarga ke Kantor Dishub Jatim di Frontage Road Jl. Ahmad Yani Surabaya. Mbak Yuli adalah asisten Yoan Lita yang membantu mengurus rumah dan mengawasi anak-anak. Kalau Dheyah, insyaallah sudah banyak yang tahu, karena dia sekeluarga sudah puluhan tahun menjadi bagian keluarga kami. 

Mereka akan mengikuti mudik gratis. Dheyah ke jurusan Magetan, ke rumah mertuanya. Mbak Yuli ke jurusan Ponorogo.

Senangnya melihat wajah-wajah ceria mereka dan para pemudik yang lain. Bahagia, bangga, dan terharu melihat betapa pemerintah dan banyak pihak  memberikan fasilitasi bagi para pemudik.

Hari ini, Pemprov Jatim melalui Dishub Jatim menyediakan 90 armada bus untuk 3600 kursi untuk warga Jatim. Mereka diberangkatkan dari Surabaya menuju berbagai kabupaten, termasuk yang terjauh ke Banyuwangi dan ke Pacitan.

Pemprov Jatim bahkan juga memberikan fasilitasi pada para pekerja di Ibukota yang mudik ke berbagai tujuan kampung halaman. Sekaligus juga memberikan fasilitasi para pemudik tersebut untuk kembali ke Jakarta. Hm, so sweet-nya....

Luar biasa memang momen Idul Fitri dengan tradisi mudik ini. Mudik adalah budaya yang penuh dengan nilai luhur. Wujud dari penghormatan dan kerinduan setiap orang pada keluarganya, khususnya pada orang tua. Penghormatan dan kerinduan pada para sesepuh dan kerabat serta sahabat.

Mudik adalah wujud kesadaran tinggi setiap manusia tentang dari mana dia berasal dan wujud penghargaan pada alam yang telah menempa dan mengukir jiwa raganya.

Pada konteks tertentu, mudik bahkan menjadi bukti bakti kita pada orang tua, dan ketaatan kita pada Allah dan Rasul-Nya.

Mudik adalah perjuangan, pengorbanan, bahkan militansi.

Mudik adalah manifestasi kesalehan pribadi sekaligus sosial.

Selamat mudik, Saudara-saudaraku. Insyaallah perjalanan lancar dan menyenangkan.

Surabaya, 7 April 2024

Jumat, 05 April 2024

UANG BARU

Penukaran uang menjelang lebaran menjadi agenda tahunan di Kemendesa PDTT.  Pada Selasa, 2 April yang lalu, acara penukaran uang itu digelar di halaman kantor. Pejabat Bank Indonesia beserta jajaran hadir. Lengkap dengan mobil khusus untuk pelayanan penukaran uang. Menteri, Wakil Menteri, dan pejabat eselon 1 hadir untuk melakukan penukaran uang secara simbolis. Selanjutnya disusul oleh para pejabat eselon 2 serta semua keluarga kementerian.

 

Uang lama ditukar uang baru. Baru, kinyis-kinyis. Mulai dari pecahan seribu, dua ribu, lima ribu, sepuluh ribu, dua puluh ribu, lima puluh ribu, sampai seratus ribu. Karena melayani semua pegawai di kementerian, total nilai uang yang ditukar bisa mencapai milyaran rupiah.

Saya selalu merasa takjub setiap kali menghadiri agenda penukaran uang. Tradisi berbagi uang di Hari Lebaran yang sudah begitu mengakar pada masyarakat kita,  menunjukkan betapa tinggi  semangat untuk berbagi. Kalau dulu, setahu saya, uang tidak harus baru. Namun pada beberapa tahun belakangan ini, ada kecenderungan uangnya adalah uang baru, karena anak-anak dan kerabat tentu lebih senang bila uang yang mereka terima adalah uang baru. Sampai-sampai di banyak tempat di sepanjang jalan, ada orang-orang yang melayani penukaran uang baru.

Hari itu saya menukar puluhan juta rupiah uang lama dengan uang baru. Tapi jangan salah ya, uang saya hanya sebagian kecil saja. Saya melayani penitipan penukaran uang dari teman-teman staf. Mumpung ada kesempatan melayani teman-teman. Jastip, jastip.

Oya, hari itu selain agenda penukaran uang, kami juga mendampingi Menteri Desa rapat dengan Menpan RB di kantor Kemenpan RB. Agenda rapat adalah pembahasan kenaikan tukin.

Sorenya, kami juga melaksanakan buka puasa bersama Menteri dan Wakil Menteri. Acara dilaksanakan di Restoran Wiro Sableng Garden.

Jadi praktis hari itu, kami semua bersama-sama berkegiatan dari pagi hingga malam. Dari satu agenda ke agenda lain, dari satu tempat ke tempat lain.

Semoga semuanya menjadi berkah Ramadhan.




Jakarta, 2 April 2024