Kementerian Desa PDTT memiliki beberapa hari istimewa, antara lain Hari Lahir UU Desa pada 5 Januari, Hari BUM Desa pada 2 Februari, Hari Desa Asri Nusantara pada 21 Februari, Hari RPL Desa pada 3 Maret, Hari Desa Ramah Perempuan Peduli Anak pada 29 April, Gelar Desa Wisata pada 14 Mei, dan Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara pada 7 Juni. Hari istimewa yang lain adalah Hari SDGs Desa pada 14 Juli, Hari Desa Membangun pada 1 Agustus, Hari Keswadayaan Masyarakat pada 27 Agustus, Hari Bakti Pendamping Desa pada 7 Oktober, Hari Perempuan Desa Sedunia pada 15 Oktober, Hari Percepatan Pembangunan Daerah pada 17 November, Hari Bakti Transmigrasi pada 12 Desember. Ada juga waktu-waktu istimewa yang diperingati di sepanjang bulan, yaitu Bulan Padat Karya Tunai Desa pada sepanjang bulan Agustus, dan Gerakan Solidaritas Warga Desa pada sepanjang September.
Setiap
hari istimewa itu tentu saja memiliki sejarahnya masing-masing. Hari Lahir UU
Desa, misalnya, UU Desa termutakhir adalah UU Desa Nomor 6 Tahun 2014. Sejarah
cikal bakal Undang-undang Desa lahir pada 18 Desember 2013 di Desa Dermaji,
Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono mengesahkan Undang-Undang Desa pada 15 Januari 2014. Maka jadilah
tanggal 15 Januari 2014.
Hari
BUM Desa terkait dengan penetapan PP Nomor 11 tentang Bumdes yaitu pada tanggal
2 Februari 2021, maka tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari BUM Desa.
Pada
1-3 Februari yang lalu, kami berada di Bintan dalam rangka memperingati Hari
Lahir BUM Desa. Bintan, yang sebelumnya dikenal sebagai Kepulauan Riau, adalah
salah satu kabupaten di provinsi Kepulauan Riau. Ibu kotanya adalah Bandar Seri
Bentan. Perubahan nama ini dimaksudkan agar tidak timbul kerancuan antara
provinsi Kepulauan Riau dan kabupaten Kepulauan Riau dalam hal administrasi dan
korespondensi sehingga nama kabupaten Kepulauan Riau (Kepri) diganti menjadi
kabupaten Bintan.
Hari
BUM Desa di Bintan diisi dengan berbagai kegiatan, meliputi sarasehan, bazar
dan pasar murah, jalan sehat, serta pesta rakyat. Menteri Desa PDTT, Wakil
Menteri Desa PDTT, semua pejabat eseleon 1, dan beberapa pejabat eselon 2,
serta staf, memenuhi hotel-hotel di Bintan. Begitu juga para peserta bazar,
yaitu pengurus BUM desa beserta Kepala Dinas PMD Provinsi se-Indonesia.
Masyarakat Bintan juga berbondong-bondong ikut meramaikan hampir semua acara,
khususnya pada kegiatan jalan sehat, bazar, dan pesta rakyat. Penampilan Tri
Suaka dan Nabila di panggung pesta rakyat semakin menambah kemeriahan.
Di
antara agenda yang padat, kami menyempatkan diri untuk melihat-lihat Bintan,
khususnya pada destinasi wisatanya. Sejak januari 2022, Bintan menjadi salah
satu wilayah yang termasuk dalam skema gelembung perjalanan (travel bubble)
antara Indonesia dengan Singapura. Bintan memiliki pantai-pantai yang indah dan
menakjubkan. Juga pula-pulau yang berpenghuni maupun tak berpenghuni yang
memiliki kecantikan alam yang luar biasa. Bintan juga memiliki banyak kuliner
khas, antara lain otak-otak sotong, gonggong, dan sebagainya. Berbagai kekayaan
tradisi dan budaya di Bintan juga sangat menarik dan membanggakan.
Salah
satu destinasi wisata, yaitu Pulau Penyengat, tidak hanya memiliki keindahan
alam, namun juga kaya jejak sejarah peradaban. Salah satu tempat yang tidak
boleh ketinggalan untuk didatangi adalah kompleks makam petinggi Kerajaan Riau
Lingga. Para petinggi itu adalah Raja Hamidah, Raja Ali Haji, Raja Ahmad, Raja
Ja'far, juga Raja Haji Fisabilillah. Yang terakhir ini diabadikan menjadi nama
bandar udara Bintan. Raja Haji Fisabilillah adalah panglima perang saat melawan
Belanda, sedangkan Raja Hamidah adalah permaisuri yang mempunyai otoritas
melantik sultan. Selanjutnya, Raja Ali Haji, sebagian besar kita pasti tahu,
adalah pengarang Gurindam 12, cikal bakal bahasa Melayu dan bahasa
Indonesia. Raja Ali Haji adalah seorang
pujangga dan sastrawan, dan sering disebut sebagai Bapak Bahasa Melayu.
Namun
sayang sekali, karena keterbatasan waktu, saya belum memiliki kesempatan untuk
mengunjungi Pulau Penyengat. Cukup mendengar cerita dari beberapa teman yang
beruntung bisa mengunjunginya bersama rombongan Menteri. Saya bersama beberapa
teman harus membersamai Bu Dirjen PEID untuk meramaikan acara jalan sehat.
Namun
saya merasa cukup beruntung berkesempatan mengunjungi beberapa pantai, dan
salah satunya yang sangat menakjubkan adalah Lagoi Beach. Pantai Lagoi yang
indah ini dilengkapi dengan sebuah hotel berupa kapal. Kapal bersejarah itu
Bernama MV Doulos Phos, yang berusia lebih dari seratus tahun, yang didatangkan
pada tahun 2019. Sesuai dengan nama kapalnya, maka hotel kapal ini dinamakan
Doulos Phos Hotel & Resort.
Doulos Phos Hotel & Resort menawarkan liburan menarik dengan pengalaman sangat unik di atas kapal, menggabungkan konsep hotel & resort dengan fasilitas di atas kapal dan di darat. Di darat ada kolam renang, spa, massage, restauran dan sebagainya. Hotel kapal ini memiliki 104 kabin, sebutan untuk kamar, dan memperkerjakan lebih dari 100 pekerja. Pengalaman lain yang diperoleh bila menginap di kapal hotel ini ialah kita bisa melihat langsung mesin kapal yang masih utuh.
Tiga
hari di Bintan dengan agenda Hari BUM Desa yang padat tidak terlalu memberi
keleluasaan kami untuk melakukan eksplorasi. Namun kesempatan yang sempit itu
sungguh berkesan. Bintan layak dimasukkan dalam daftar destinasi wajib kunjung
kembali.