Wisuda di Unesa, yang dilaksanakan pada hari ini, 18 September, tidak dihadiri Menteri Desa karena beliau harus menghadiri rapat terbatas dengan presiden terkait dengan revisi UU tentang Desa. Namun Bupati Bojonegoro beserta jajarannya hadir. Ada sebanyak 582 mahasiswa, juga dari lima prodi, yang diwisuda. Saya dan beberapa pejabat tinggi madya dan pratama, hadir mewakili Kemendes PDTT.
Di UNY, wisuda dihelat khusus, tidak dibarengkan dengan mahasiswa reguler. Wisuda khusus mahasiswa program RPL Desa. Sedangkan di Unesa, wisuda mahasiswa program RPL Desa digabungkan dengan wisuda mahasiswa reguler. Jumlah total wisudawan sekitar dua ribuan. Ditambah keluarga, maka perhelatan besar tersebut sempat memacetkan kawasan Unesa Lidah Wetan dan sekitarnya pada pagi dan siang menjelang sore hari tadi.
Menyaksikan mahasiswa program RPL Desa itu diwisuda, membangkitkan keharuan pada banyak orang. Termasuk saya. Haru dan bangga karena para pejuang desa itu akhirnya mampu meraih gelar sarjana. Di perguruan tinggi yang tidak kaleng-kaleng lagi, UNY dan Unesa. Setelah melampaui proses panjang dan melelahkan, sejak rekrutmen sampai hari ini. Sangat melelahkan, tidak hanya bagi para mahasiswa, namun juga bagi para dosen. Mengajar, membimbing dan memotivasi para mahasiswa yang pada umumnya sudah tidak lagi muda itu, yang sudah lama tidak bergulat dalam aktivitas akademik, tentu membutuhkan kesabaran dan energi ekstra. Dan syukurlah, dengan terus-menerus melakukan pendampingan dan pembimbingan, akhirnya hari ini pun tiba. Para mahasiswa itu lulus setelah mereka berjibaku selama dua tahun atau empat semester. Mungkin mereka pun tak pernah menyangka, bahwa suatu saat mereka memiliki kesempatam emas seperti ini. Mengenyam bangku kuliah, dan menjadi sarjana. Betapa semua bagai mimpi.
Foto bersama wisudawan RPL.
Program RPL
Desa merupakan program yang digagas oleh Kementerian Desa, Kabupaten Bojonegoro
sebagai penyandang dana, dan perguruan tinggi sebagai kampus penyelenggara.
Tujuan program ini adalah untuk memberikan apresiasi pada kepala desa,
perangkat desa, para pegiat desa lainnya, dengan cara memberikan pengakuan atau
rekognisi pengalaman-pengalaman mereka dalam pembangunan desa dan pemberdayaan
masyarakat desa. Tentu saja, program ini juga untuk meningkatkan kapasitas SDM
desa, yang diharapkan berkontribusi pada kinerja mereka dalam menyelenggarakan
pemerintahan desa, mendampingi pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat
desa. Peogram RPL Desa juga berkesuaian dengan hampir semua tujuan SDGs Desa,
terutama tujuan ke-4, pendidikan desa berkualitas.
Sebagai sebuah investasi jangka panjang, meningkatnya pendidikan SDM Desa, diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan ekonomi, kemadirian dan kesejahteraan masyarakat desa. Tentu hal ini bukanlah sebuah harapan kosong, karena berbagai bukti empirik telah membuktikan bahwa pendidikan memilki efek multiplayer.
Bupati Bojonegoro memberikan sambutan.
Wisuda Program
RPL Desa tingkat sarjana saat ini merupakan angkatan pertama. Diharapkan,
program mulia ini akan terus berlanjut dan semakin banyak pihak yang terlibat.
Tugas Kementerian Desa adalah mengorkestrasikan pemerintah daerah, dunia usaha,
perguruan tinggi, serta stakeholders yang lain, untuk memastikan program ini
terus berkelanjutan.
Wisudawan RPL mendapat ucapan selamat.
Saat ini,
sedang berlangsung juga perkuliahan jalur RPL Desa tingkat sarjana di Unnes,
dengan penyandang dananya adalah Kabupaten Blora. Juga RPL Desa tingkat
magister di UNS dan UB, dengan Kabupaten Bojonegoro sebagai penyandang dana.
Pada akhirnya nanti, akan semakin banyak SDM desa yang berpendidikan tinggi, dan mereka akan mendedikasikan diri untuk kemajuan desa. Desa-desa akan semakin bersinar, dan cahayanya menerangi seluruh persada Bumi Pertiwi.
Surabaya, 18 September 2023