Pages

SM-3T: Kerinduan

"Seorang peserta SM-3T Unesa langsung menghambur ke pelukan saya, saat kunjungan monitoring ke lokasi di wilayah Sumba Timur.

SM-3T: Kebersamaan

"Saya (Luthfiyah) bersama Rektor Unesa (Muchlas Samani) foto bareng peserta SM-3T di Sumba Timur, salah satu daerah terluar dan tertinggal.

Keluarga: Prosesi Pemakaman di Tana Toraja

"Tempat diadakannya pesta itu di sebuah kompleks keluarga suku Toraja, yang berada di sebuah tanah lapang. Di seputar tanah lapang itu didirikan rumah-rumah panggung khas Toraja semi permanen, tempat di mana keluarga besar dan para tamu berkunjung..

SM-3T: Panorama Alam

"Sekelompok kuda Sumbawa menikmati kehangatan dan kesegaran pantai. Sungguh panorama alam yang sangat elok. (by: rukin firda)"

Bersama Keluarga

"Foto bersama Mas Ayik dan Arga saat berwisata ke Tana Toraja."

Sabtu, 25 Maret 2023

Hari Desa Asri Nusantara


Tanggal 19-20 Maret yang baru lalu, kami memperingati Hari Desa Asri Nusantara di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar dan Wakil Presiden Kyai Ma'ruf Amin berkenan hadir. Kami semua pejabat eselon satu dan beberapa pejabat eselon dua di lingkungan Kemendesa PDTT juga hadir untuk ikut memeriahkan. PIC kegiatan ini adalah Ditjen Pembangunan Desa dan Perdesaan, sehingga Pak Dirjen Sugito Jaya Sentika adalah orang yang paling sibuk untuk mempersiapkan dan melaksanakan agenda besar tersebut.

 

Hari Desa Asri Nusantara ditetapkan oleh Kementerian Desa PDTT melalui Kepmendesa PDTT Nomor 110 Tahun 2022 tentang Hari Desa, untuk mengingatkan kita akan pentingnya desa yang Asri (Aman, Sehat, Rindang, dan Indah). Tujuan peringatan Hari Desa Asri Nusantara adalah untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap perubahan iklim. Selain itu juga untuk mewujudkan desa asri yang bersih, hijau, dan jauh dari pencemaran lingkungan. Juga untuk mengurangi risiko bencana di desa.

 

Acara seremonial Hari Desa Asri Nusantara dilaksanakan di Desa Makmur, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan. Wapres, Menteri Desa PDTT, Gunernur Riau, Bupati Pelalawan, dan Forkopimda, secara simbolis melakukan penanaman pohon. Penanaman pohon juga dilakukan secara serentak yang diikuti oleh seluruh desa di Indonesia. Pohon yang ditanam sebanyak 8.508.327 pohon di seluruh Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan tema Peringatan Hari Desa Asri Nusantara, yaitu "Desa Menghijaukan Dunia".

 


Agenda lain dalam Peringatan Hari Desa Asri Nusantara adalah kunjungan ke PT APRIL (Asia Pacific Resources International Limited). Perusahaan ini merupakan salah satu penghasil pulp dan kertas yang terbesar, dengan teknologi terkini, dan konon terefisien di dunia. Produk yang dihasilkam antara lain kertas untuk mencetak dan menulis, tisu, tas belanja, kemasan makanan, majalah dan buku. Salah satu produk kertas yaitu PaperOne, dipasarkan dan dijual di lebih dari 70 negara di seluruh dunia. Bisnis dibangun berdasarkan kebijakan pengelolaan hutan berkelanjutan. Sebanyak sekitar 5.000 orang yang dipekerjakan secara langsung dan lebih dari 90.000 orang yang dipekerjakan secara tidak langsung, misalnya sebagai pemasok.

 

Sungguh beruntung kami bisa mengunjungi kawasan PT APRIL yang sangat mengagumkan. Kami bisa melihat lokasi dan bahkan kegiatan riset, pengembangan bibit secara massal di area pembibitan (nursery) hingga menghasilkan produk pulp dan kertas yang berkualitas dan berkelanjutan. Sebuah pengalaman yang sangat berharga dan berkesan.

 

Tidak kalah berkesannya adalah saat kami mengunjungi Desa Wisata Kuala Terusan dan kami menkmati makan siang di atas perahu (kucay) yang dikenal dengan tradisi "makan beranyut". Menu makan siangnya selain hidangan ikan, ayam, dan sebagainya, yang paling menonjol adalah udang galah yang besar-besar dan manis serta gurih, lezat sekali.

 



Sayang sekali di tengah-tengah kami menikmati hidangan dan sedang berada di atas sungai, hujan turun, dan tampiasnya membasahi punggung kami. Menikmati udang galah di tengah sungai, bersama Pak Menteri dan Ibu, Pak Dirjen Sugito dan Bu Dirjen Harlina, Bupati Pelalawan dan Ibu, serta teman-teman pendamping desa, dengan punggung basah, membuat Peringatan Hari Desa Asri Nusantara menjadi lebih berkesan.


 

Selamat Memperingati Hari Desa Asri Nusantara Tahun 2023. Mari kita jaga kelestarian alam.

Selasa, 14 Maret 2023

Ke Bogor

 


Kalau kemarin saya silaturahim ke rumah Mbak Nani Sujarwo untuk mengisi akhir pekan saya, hari ini saya menjadwalkan diri mlipir ke Bogor.

Berangkat pukul 08.00 dari apartemen, langsung Bogor. Kali ini bersama Mbak Tika dan Mas Ardi, tentu saja dengan Mang Atek, driver andalan.

Kunjungan pertama di rumah kakak di Kompleks IPB Sindangbarang, Mbak Prof Dindien dan Bang Palla. Lantas kami bareng-bareng ke perumahan Budi Agung, sowan Mbak Tatik dan Mas Prof Bowo. Kami sudah puluhan tahun tidak ketemu. Begitu ketemu, tahu-tahu sudah sama-sama tua. He he. Mbak Tatik sudah purna sejak 2020 yang lalu, dan Mas Bowo purna tahun ini. Keduanya dosen IPB, sama halnya Mbak Dindien dan Bang Palla.

Dari rumah Mbak Tatik, masih dengan Mbak Dindien dan Bang Palla, kami menuju RS Mulia, bezuk Mas Bambang yang sedang dirawat di ICU, semoga Allah SWT memberikan yang terbaik. Amiin. Di sini bertemu dengan Mbak Dien, isteri Mas Bambang. Bertemu juga dengan Mbak Jeane dan Mbak Wiwik. Mereka semua adalah kakak sepupu Mas Ayik Baskoro Adjie .


Dari RS, kami mampir makan siang di Rahayu, restoran yang tidak terlalu jauh dari RS. Dari sana, balik lagi ke rumah Mbak Dindien dan Bang Palla, numpang shalat, ngobrol-ngobrol sambil menikmati sukun kukus, pisang goreng, dan es kopyor.

Lantas kami pamit, dan menuju rumah Dik Farijah Nur Chayati , adikku yang manis dan imut. Rumahnya di Jalan Sholeh Iskandar. Ngobrol ngalor ngidul ngetan ngulon. Sekitar pukul 16.00, kami pamit.

Meluncur balik Jakarta. Semakin malam, kalau hari Minggu begini, macet yang semakin parah ada di mana-mana. Jadi sebelum terjebak macet berkepanjangan, kami ngibritlah.....

Alhamdulilah, menjelang maghrib sudah sampai apartemen lagi.

Saatnya anak kost ini untuk umbah-umbah dan setriko. Hehe.

Nana dan Nani


Akhir pekan ini, saya tidak pulang ke Surabaya. Stay di Jakarta saja. Setelah beberapa minggu mondar-mandir menyesuaikan dengan agenda dinas keluar kota yang berkejaran susul-menyusul, saya ingin minggu ini ada waktu untuk agak rileks. Ya, tentu saja sambil ngempet rasa kangen pada keluarga, terutama para cucu. Kalau kangen sama mbah-e cucu sih, sudah terlatih sejak dulu. Jadi tidak terlalu menyiksa. Hehe

Saya memanfaatkan waktu untuk bersilaturahim. Begitulah bila pada akhir pekan saya  berada di Jakarta. Sowan-sowan saja. Banyak saudara dan teman di Jakarta dan sekitarnya yang saya ingin kunjungi.

Hari ini saya berkunjung ke rumah Mbak Nani Sujarwo , ditemani Mbak Tika, staf Kemendes PDTT, dan Mang Atek, driver.  Mbak Nani adalah teman sekolah saya di SMP Filial Tuban dulu.

Mbak Nani mempunyai saudara kembar, namanya Mbak Nana Sundjojo . Sebetulnya nama mereka berdua adalah Susriratna (Nana) dan Susriratni (Nani). Nama di belakang nama mereka, untuk Mbak Nani adalah nama suami, sedangkan untuk Mbak Nana, adalah nama ayah.

Mbak Nani dan Mbak Nana, keduanya adalah teman SMP saya. Saya sendiri tidak pernah sekelas dengan mereka. Tapi hampir semua siswa di sekolah kami saat itu, mengenal mereka berdua.

Anak kembar memang selalu menarik perhatian dimana pun. Apa lagi mereka berdua, yang selain cantik, anggun, ramah, juga baik hati. Tidak sombong. Malah terkesan sangat rendah hati. Kesan itulah yang ada di benak saya tentang mereka berdua dulu. Dan kesan itu tidak berubah, sampai sekarang.

Dulu, saya tidak pernah bisa membedakan, yang mana Mbak Nani dan mana Mbak Nana, kalau mereka sedang sendiri-sendiri. Postur dan tinggi badan sama, model rambut sama, sama-sama berlesung pipit. Tetapi kalau mereka sedang berdua, saya bisa menyebut namanya dengan benar. Saya lupa, apa ciri khas keduanya, tapi itulah, saya hanya bisa mengidentifikasi dengan benar kalau mereka sedang berdua.

Nah, ternyata hal itu berlanjut sampai sekarang. Saya masih saja melihat mereka berdua sama persis. Bahkan karena saat ini kami jarang bertemu, saya semakin tidak bisa membedakannya. Tetapi karena Mbak Nana tinggal di Tuban, dan Mbak Nani tinggal di Jakarta, saya yakin, yang saya kunjungi pagi ini adalah Mbak Nani. Heheh.

Uniknya, Mbak Nani dan Mbak Nana sama-sama mempunyai hobi memasak, khususnya bikin kue. Saya pernah berkunjung ke rumah Mbak Nana di Tuban, saya disuguhi kue bikinannya sendiri. Sering juga kalau ada acara pertemuan dengan teman-teman, Mbak Nana membawa kue bikinannya. Kue yang enak-enak dan cantik-cantik kayak yang bikin.

Hari ini, di rumah Mbak Nani, saya disuguhi crepe mille dan pizza bikinan Mbak Nani sendiri. Lezatnya mantap. Sambil ngobrol, kami menikmati gurihnya pizza dan legitnya crepe mille. Ditemani segelas teh manis.

Pulangnya, kami masih dibawain sekotak pizza dan sepotong besar crepe mille. Wow. Benar-benar program penggendutan ini. Hehe. Cocok untuk anak kost kayak saya.

Alhamdulilah. Terima kasih ya, Mbak Nani. Berkah, berkah.

Jakarta, 11 Maret 2023