Hari ini saya diundang oleh Unesa untuk memberikan sambutan, paparan, dan menutup acara. Agenda kegiatannya adalah Penutupan KKN Mahasiswa Unesa Tahun 2021. Acara digelar di BUMDes Cengkok Asri, Kabupaten Ngajuk.
Ada 5609 mahasiswa Unesa yang telah selesai
melaksanakan KKN di seluruh Indonesia.
KKN yang disebut KKN Tematik ini merupakan salah satu perwujudan
kurikulum Merdeka Belajar Kampus Mereka (MBKM). Tema-tema KKN meliputi
kemanusiaan, kewirausahaan, proyek di desa, asistensi mengajar, dan proyek
independen. Selama empat bulan, setara 20 SKS, mahasiswa menempuh program KKN
di daerahnya masing-masing karena pandemi.
Acara penutupan hanya dihadiri oleh
sebagian kecil mahasiswa yang kebetulan lokasi KKN mereka di Kabupaten Nganjuk.
Wakil Rektor 4, PLT Bupati Nganjuk, satgas covid, camat, kepala desa, dosen
pembimbing lapangan, dan perwakilan IKA Unesa cabang Nganjuk, merupakan
sebagian undangan yang hadir. Undangan yang lain, termasuk mahasiswa yang
tersebar di seluruh Indonesia, hadir secara virtual.
Saya sampaikan dalam paparan saya bahwa
program KKN Tematik sangat gayut dengan program prioritas kemendes, yaitu SDGs
Desa.
SDGs Desa berturut-turut mencakup tujuan:
1) Desa Tanpa Kemiskinan, 2) Desa Tanpa Kelaparan, 3) Desa Sehat dan Sejahtera,
4) Pendidikan Desa Berkualitas, 5) Keterlibatan Perempuan Desa, 6) Desa Layak
Air Bersih dan Sanitasi, 7) Desa Berenergi Bersih dan Terbarukan, 😎 Pertumbuhan Ekonomi Desa
Merata, 9) Infrastruktur dan Inovasi Desa sesuai Kebutuhan, 10) Desa Tanpa
Kesenjangan, 11) Kawasan Permukiman Desa Aman dan Nyaman, 12) Konsumsi dan
Produksi Desa Sadar Lingkungan, 13) Desa Tanggap Perubahan Iklim, 14) Desa
Peduli Lingkungan Laut, 15) Desa Peduli Lingkungan Darat, 16) Desa Damai
Berkeadilan, 17) Kemitraan untuk Pembangunan Desa, dan 18) Kelembagaan Desa
Dinamis dan Budaya Desa Adaptif.
Desa merupakan basis evidential untuk mengidentifikasi berbagai problematika pembangunan. Ada 74.961 desa di seluruh Indonesia, dengan segala potensi dan keunggulannya, yang bila dikelola dengan baik, sangat potensial dalam menyumbang pencapaian tujuan SDGs. Apabila segenap permasalahan sosial-ekonomi di perdesaan teratasi, sebagian besar tantangan pembangunan di negeri ini dapat teratasi. Di sinilah urgensi menjadikan desa sebagai prioritas dalam pembangunan.
Arah pembangunan perdesaan saat ini
bertumpu pada pencapaian 18 tujuan SDGs Desa yang mampu berkontribusi 74%
terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Pencapaian ini tentunya memerlukan sumber
daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, komitmen yang tinggi dari
seluruh pemangku kepentingan, serta kerjasama multisektor termasuk dukungan
kerjasama dari Perguruan Tinggi.