Pages

Kamis, 01 September 2011

Nasi Belut

Pagi ini kami sekeluarga mudik ke Tuban. Berangkat dari rumah sekitar jam 7. Sengaja tidak sarapan, niat sarapan di jalan. Sasarannya, kalau tidak nasi boranan, ya rumah makan Kaliotik di Lamongan.

Ternyata dua-duanya tidak ada, tutup libur lebaran. Anak tidur mendengkur di jok tengah. Semalaman dia tidak tidur, melekan sama teman-teman masa kecilnya. Jadi aman, tidak ada yang 'ngroweng' minta makan. Mobil terus melaju. Suami pegang setir sambil makan biskuit utk mengganjal perut. Saya juga.

Masuk kota Tuban sekitar pukul 9. Tujuan tempat makannya jelas. Belut. Langganan kami. Kalau pulang ke Tuban, hampir selalu mampir makan di warung Jangkar, di desa Pronggahan. Alhamdulilah, warung itu buka. Pembelinya full.
Kebek mencep.

Suami dan anak penggemar belut. Saya ikut-ikutan saja. Belutnya dimasak mirip bumbu bali, tapi rasanya puwanas, puwedes. Nasinya nasi jagung lembut, tapi nasi putih juga ada. Huwenak polll.... Kalau makan pasti gobyos.....ngoweh-ngoweh....

Wassalam,
LN

0 komentar

Posting Komentar

Silakan tulis tanggapan Anda di sini, dan terima kasih atas atensi Anda...