Pages

Rabu, 30 Maret 2022

Lagi, RPL Desa


Dua hari ini, gaung RPL Desa begitu menggema, setelah pembukaan dan peluncuran oleh Menteri Desa PDTT, dibarengi dengan kuliah umum oleh Bupati Bojonegoro. Pembukaan dan kuliah umum RPL Desa di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dilaksanakan pada 29 Maret 2022, diikuti oleh sebanyak 457 mahasiswa. Sedangkan pembukaan dan kuliah umum RPL Desa di Universitas Negeri Surabaya yang diikuti oleh 619 mahasiswa dilaksanakan pada 30 Maret 2022. Para mahasiswa tersebut bergabung pada lima prodi penyelenggaran jalur RPL, yaitu Administrasi Negara, Manajemen, Sosiologi, Akuntansi, dan Pendidikan Luar Sekolah.

 

Pada kesempatan ini juga, Menteri Desa PDTT menyerahkan piagam penghargaan pada Bupati Bojonegoro sebagai bupati pertma yang menyelenggarakan beasiswa RPL dan pemberdayaan masyarakat desa. Rektor UNY dan Rektor Uesa juga menerima piagam penghargaan dari Menteri Desa PDTT sebagai perguruan tinggi penyelenggara RPL Desa.

 

Konsep RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) sebenarnya telah lama ada, khususnya di luar negeri. Selama lebih dari seabad, University of London telah memberikan layanan ujian terbuka untuk penilaian semacam ini. Para siswa belajar secara pribadi atau mengikuti kelas-kelas di lembaga pendidikan, namun hal tersebut jarang dijadikan sebagai persyaratan untuk mengikuti proses penilaian pembelajaran lampau. Hanya berdasarkan pengalaman, seseorang dapat mengikuti ujian dan dinilai kemampuannya. Di dunia internasional, RPL atau Recognition of Prior Learning diartikan sebagai “the process of recording of achievements of individuals arising from any kind of learning in any environment: the process aims to make visible an individual’s knowledge and skills so that they can combine and build on learning achieved and be rewarded for it”.

 

Pada prakteknya, pendekatan yang paling umum digunakan untuk penilaian hasil pembelajaran lampau adalah pendekatan portofolio. Pendekatan ini memaknai pengalaman memiliki arti yang beragam. Yang terpenting adalah apa yang telah dipelajari dari pengalaman, bukan apa pengalaman tersebut. Bagaimana pun, tentang apa yang telah dipelajari dari pengalaman, harus dibuktikan, dan inilah fungsi portofolio, sebagai bukti dari pengalaman.

 

Berdasarkan portofolio inilah program RPL Desa di UNY dan Unesa, yang digagas oleh Kemendes PDTT dan didukung oleh Pemda Bojonogoro, dilaksanakan. Para mahasiswa yang terdiri dari kepala desa, perangkat desa, pengelola bumdesa/bumdesma, tenaga pendamping profesional (TPP), kader pemberdayaan masyarakat desa (KPMD), anggota badan permusyawaratan desa (BPD), dan para pegiat desa yang lain, adalah mereka yang sudah lolos penilaian portofolionya.

 

Dokumen portofolio mereka antara lain meliputi surat keterangan, surat tugas, dan atau bukti-bukti lain yang  terkait dengan tugas pemerintahan, pembangunan desa, dan pemberdayaan masyarakat; Ijazah dan atau transkip nilai (khusus bagi calon mahasiswa yang putus kuliah untuk transfer kredit); dan daftar riwayat pekerjaan dengan rincian tugas yang dilakukan. Selain itu juga sertifikat kompetensi, keanggotaan asosiasi profesi yang relevan, piagam penghargaan, dan dokumen lain yang mendukung. Dokumen portofolio yang tidak relevan tentu tidak akan dinilai, karena pengakuan pada jenis pengalaman atau pembelajaran lampau yang tidak sesuai justeru akan menyebabkan inefficiency pada proses pendidikan melalui RPL.

 

Hal ini sangat relevan sebagaimana yang disarankan Evans (1987, 1992) bahwa ada empat tahap pendekatan pada sistem RPL. Yang pertama adalah refeksi sistematis atas pengalaman belajar yang signifikan. Evans menggambarkan tahap ini sebagai latihan curah pendapat (brainstorming). Identifikasi belajar yang dignifikan dinyatakan dalam pernyataan yang tepat tentang kepemilikan pengetahuan dan keterampilan. Pada umumnya, kategori pengetahuan atau keterampilan yang dapat digunakan dalam proses identifikasi ini adalah penanganan informasi, analisis, membaca, menulis, dan sebagainya. Yang kedua, sintesis bukti untuk mendukung pernyataan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Hal ini memerlukan pemeriksaan rinci terhadap bukti pendukung bahwa yang seseorang telah belajar, dan inilah yang dibuktikan dalam bentuk portofolio. Ketiga, penilaian akreditasi. Hal ini dimulai dengan penilaian diri, bertujuan untuk mengarahkan pada calon mahasiswa untuk menggunakan bukti pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Penilaian kemudian dilakukan oleh lembaga pendidikan yang terkait (Santoso, M, dkk, 2015).

 

Berdasarkan dokumen portofolio inilah tim asesmen UNY dan Unesa melakukan penilaian. Seteleh melalui proses penilaian yang cukup panjang, diskusi-diskusi untuk penyamaan persepsi dalam rangka menjaga validitas, objektivitas, dan akuntabilitas, diperoleh hasil sekitar 50% atau 70 sks yang dapat direkognisi. Berdasarkan hal tersebut, maka masa studi mahasiswa program RPL Desa ini ditentukan selama empat semester atau dua tahun. Untuk memastikan proses pembelajaran tetap berkualitas dengan masa studi yang tepat, maka program juga akan memanfaatkan perkuliahan pada semester pendek dan memberlakukan on going recognition.

 

Pendekatan tersebut tentulah sangat bermakna dalam mengembangkan kompetensi mahasiswa RPL Desa. Mereka belajar dalam konteks yang sangat alamiah, dengan masalah-masalah yang ada di sekitar mereka, yang bersumber dari desa masing-masing, menjadi bahan untuk belajar berpikir kritis, kreatif, dan pemecahan masalah. Model pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), pembelajaran penemuan (discovery/inquiry learning), dan model pembelajaran kreatif dan inovatif yang lain, akan menjadi warna yang sangat dominan dalam perkuliahan RPL Desa. Dengan demikian dapat diharapkan, RPL Desa akan mampu meningkatkan kompetensi para mahasiswa dengan kemampuan akademis yang sangat bermanfaat dalam memecahkan permasalahan sesuai konteks desa. RPL Desa akan memberikan kontribusi yang nyata pada pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa. RPL Desa akan memberikan kontribusi yang signifikan pada indeks pembangunan manusia khususnya di Kabupaten Bojonegoro. Juga akan memberikan kontribusi yang positif pada pencapaian tujuan-tujuan dalam SDGs Desa.

 

Sebagai sebuah program yang khas, yang merupakan kerjasama antara Kemendes PDTT, Kabupaten Bojonegoro, UNY dan Unesa, maka program akan terus dikawal bersama. Dimulai dari proses rekrutmen, perkuliahan, tugas akhir, sampai pada yudicium/wisuda dan pasca perkuliahan, semua pihak akan terus bersama-sama mengawal. Pihak kemendes PDTT dan Kabupaten Bojonegoro akan terlibat dalam perkuliahan sebagai dosen tamu. Juga akan terlibat dalam pelaksanaan tugas mahasiswa sebagai penyedia data dan narasumber. Pada pelaksanaan tugas akhir berupa penulisan skripsi dan artikel publikasi, pihak Kemendes PDTT dan Kabupaten Bojonegoro akan terlibat sebagai penyedia data dan konsultan. Bila dimungkikan secara kebijakan dan pertimbangan akademis, pihak Kemendes PDTT dan Kabupaten Bojonegoro akan terlibat sebagai penguji ekternal skripsi mahasiswa dan penulisan artikel publikasi.

 

Program RPL Desa menjadi program yang sangat bermanfaat manakala program dikelola dengan tetap menegakkan penjaminan mutu sesuai dengan standar. Selain itu, prinsip legalitas, aksesibilitas, kesetaraan pengakuan, transparan, juga harus diimplementasikan dengan sebaik-baiknya.

 

Harapannya kemudian adalah, para mahasiswa RPL Desa benar-benar dapat memanfaatkan kesempatan emas ini sebaik-baiknya. Menjalani setiap proses dan tahap perkuliahan dengan penuh kesungguhan dan keteguhan. Tuntutan antara belajar dan bekerja menjadi sesuatu yang sama-sama harus diprioritaskan. Perlu energi ekstra untuk memastikan keduanya dapat seiring sejalan. Harus selalu diingat, bahwa kesempatan ini adalah sebuah amanah, yang harus dipertanggungjawabkan sebagai pribadi, selaku pegiat desa, dan sebagai pejuang pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa.

 

Selamat berjuang. Semoga Allah SWT meridhai.

 

Surabaya, 31 Maret 2022

 

Luthfiyah Nurlaela

Kepala BPSDM Kemendes PDTT

0 komentar

Posting Komentar

Silakan tulis tanggapan Anda di sini, dan terima kasih atas atensi Anda...