Pages

Jumat, 05 Agustus 2011

Catatan Perjalanan Umroh (10) Thawaf Wada'

Jumat, 5 Agustus 2011. Kami akan melaksanakan thawaf wada' selepas sholat jumat. Ya, ketika matahari sedang terik-teriknya. Ba'da ashar, kami akan bertolak menuju Jeddah, dan terbang kembali ke Tanah Air, insyaallah dengan GA pada pukul 02.00 waktu Jeddah. Diperkirakan tiba di Bandara Juanda, pada Sabtu, 6 Agustus 2011, pukul 19.00 WIB.

Sehari sebelumnya, Kamis, 4 Agustus, kami berumroh, mengambil miqot di Ji'ronah. Perjalanan dari hotel ke Ji'ronah dimanfaatkan sekaligus untuk mengunjungi Jabal Tsur, Jabal Rahmah, Arofah, dan Mina. Berangkat dari masjid Ji'ronah menuju Masjidil Haram pada sekitar pukul 11.00. Menunggu beberapa saat untuk shalat dhuhur berjamaah, lantas bersiap melaksanakan thawaf.

Bayangkan, thawaf di bawah terik matahari yang sangat menyengat. Sekeliling ka'bah tidak terlalu penuh, meskipun tidak bisa dibilang sepi. Kami bisa memutari ka'bah dengan jarak agak dekat, sehingga waktu yang diperlukan bisa lebih cepat. Tapi betapa luar biasa panasnya, sekujur tubuh seperti terbakar.
Lantunan tasbih, dzikir, sholawat, doa-doa, terucap lirih. Tidak seperti biasanya. Semua orang menghemat energi, atau mungkin memang sudah kehabisan energi.

Subhanallah. Belum pernah aku merasakan panas menyengat seperti ini. Anakku, Arga, sudah tidak mampu berkata-kata apa pun kecuali bertasbih dalam hati. Hanya bibir keringnya saja yang bergerak-gerak. Wajahnya pucat pasi. Aku membisikkan bacaan tasbih, doa, dan sholawat di belakangnya. Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illallahu allahu akbar, laa khaula wa laa kuwwata illaa billaahil 'aliyyil 'adziim, allaahumma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aali sayyidina muhammad... Pundak kanannya yang terbuka basah penuh dengan peluh. Bagaimana pun ini bukan ujian yang ringan untuk usia mudanya, tapi aku yakin, tasbih dan sholawat akan mampu menghembuskan semangat dan menguatkan hatinya.

Akhirnya thawaf itu selesai. Kami keluar dari putaran dengan tertib. Ustadz Agung dan mas Ayik melambaikan tangan kanannya sebagai tanda kami akan keluar dari barisan, dan meminta jamaah yang lain memberi kami jalan. Berbarislah kami kemudian di depan multazam, melakukan sholat sunnat ba'da thawaf. Menyungkurkan kepala di lantai yang panas menembus kulit itu. Menantang matahari. Antara peluh dan air mata berbaur. Percayakah kalian, dalam panas terik yang luar biasa menyengat itu, dengan wajah dan sekujur tubuh yang serasa terbakar, dengan tenggorokan kering kerontang sampai terasa sangat pahit, dan bibir pecah-pecah yang begitu perih; namun yang kami rasakan adalah kedamaian hati dan jiwa yang tiada tara? Allaahu akbar, terimalah rasa syukur kami, ya Allah, pada Engkau yang Maha Memberikan Kedamaian....

Dan siang ini, setelah shalat jumat dan diteruskan sholat jama' qoshor takdim ashar, kami melakukan thawaf. Mengulang perjalanan kemarin. Arga nampak sudah lebih siap. Kubilang padanya, "Dik, tidak cemberut seperti kemarin, ya?" Dia mengangguk pasti. "Sure I will, mam. Aku kemarin memang drop, kakiku suwakiit. Tapi sekarang insyaallah siap."

Kami tidak berpakaian ihrom, karena memang tidak sedang berumroh. Kami 'hanya' akan melakukan thawaf wada'. Ketika kaki-kaki ini menapaki lantai sekeliling ka'bah yang panas, dengan matahari bersinar garang di atas kepala, dan peluh-peluh bercucuran di sekujur tubuh, tasbih dan dzikir tetap kami lantunkan dengan sepenuh hati. Doa-doa tetap kami tunaikan sepenuh perasaan. Bahkan mungkin lebih khusyu' dan mendalam dibanding yang sudah-sudah. Karena hari ini kami akan berpisah dengan Baitullah, meninggalkan kota suci Makkah Al Mukarromah yang dicintai Allah dan Rasul-Nya. Keluar dari Tanah Haram. Namun insyaallah, hati dan jiwa kami akan tetap tinggal. Dan suatu saat, tentu kami semua ingin kembali lagi ke sini, menapak jejak Rasulullah dan Nabi Ibrahim A.S. Insyaallah...

Ya Allah Yang Maha Besar, semoga kami termasuk orang-orang yang kembali, ahli taubat, ahli ibadah, ahli sujud, dan hanya kepada-Mu kami memuji.....

Amin Yaa Rabbal 'Aalamiin


Wassalam,
LN

0 komentar

Posting Komentar

Silakan tulis tanggapan Anda di sini, dan terima kasih atas atensi Anda...