Pages

Sabtu, 17 Agustus 2024

Upacara 17 Agustus

Tadi pagi kami mengikuti upacara 17 Agustus di Kecamatan Trawas, Mojokerto. Mendampingi Menteri Desa PDTT, yang bertindak sebagai pembina upacara.

Hampir setiap tahun, saat peringatan Hari Kemerdekaan,  Menteri Desa tidak mengikuti upacara di Instana Negara. Tapi beliau memilih daerah tertinggal, daerah perbatasan, daerah transmigrasi, dan desa-desa, sebagai tempat upacara. Tahun kemarin, kami upacara di Miangas, sebuah wilayah perbatasan.

Upacara terlaksana dengan lancar, rapi, apik. Pasukan pengibar bendera beberapa ada yang berjilbab, cantik-cantik. Kerudung hitam yang membalut kepala mereka tertata rapi. Membuat mereka nampak sangat anggun. Sama anggun dan cantiknya dengan rekan-rekan mereka yang tidak berjilbab.

Saya selalu terhanyut setiap kali mengamati gerak paskibraka. Mulai dari awal sampai akhir, mata saya tak pernah lepas dari mereka. Kadang saya tidak kuasa menahan keharuan, sehingga saat menyanyikan lagu Indonesia Raya, saya agak terbata-bata. Saya bayangkan, mereka membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk bisa menampilkan gerakan dan formasi yang begitu apik. Perlu kedisiplinan dan daya tahan. Mereka juga pastilah anak-anak muda yang sangat berkepribadian. Juga mestinya memiliki keunggulan di berbagai bidang.

Selesai upacara, kami juga dihibur berbagai penampilan. Termasuk tari kolosal yang dibawakan oleh siswa-siswa SD. Menarik.

Kami juga mengunjungi Sumber Gempong, sebuah tempat wisata yang berhasil memperoleh berbagai prestasi. Selain menikmati suasana alamnya yang asri, kami juga menyempatkan diri naik kereta sawah. Asyik. Ini kedua kali saya ke sini. Yang pertama dulu, dengan suami dan anak cucu.

Kami juga bertemu dengan para pendamping desa yang sedang berkegiatan di Hotel Royal Trawas. Pak Menteri memberi arahan dan penguatan pada mereka untuk terus bekerja sebaik mungkin, mengingat sebentar lagi akan ada pergantian presiden dan kabinet.

Sampai sekitar pukul 11.30 saya mendampingi Pak Menteri dan Ibu. Setelah menikmati makan siang bersama di Rumah Makan Dewi Sri, rombongan Pak Menteri langsung bertolak ke Surabaya. Sedangkan saya, kembali ke arah Trawas, untuk bergabung dengan suami dan anak cucu yang sudah menunggu di Rustic Market.

Saatnya menikmati family time, dengan berbusana korpri. Untungnya di kafe Rustic Market, saya menemukan kaus, meskipun lengan pendek. Saya langsung kenakan, untuk mengkamuflase baju korpri saya. Biar orang-orang yang melihat saya tidak pada mbatin, ini orang kok kayak takut nggak diakui sebagai ASN ya, sampai ke tempat wisata pun pakai baju korpri...

 

#bpsdmbisa

#bpsdmkemendes

#KemendesPDTT

0 komentar

Posting Komentar

Silakan tulis tanggapan Anda di sini, dan terima kasih atas atensi Anda...