Pages

Sabtu, 07 Desember 2013

Suatu Siang, tentang Kurikulum 2013

Suatu siang, saat saya sedang menunggu waktu untuk menguji tesis mahasiswa di ruang sidang Pascasarjana, dering telepon seluler saya berbunyi. 

"Halo..."
"Assalamualaikum, bu prof..." Suara di seberang.
"Waalaikum salam. Apa kabar pak?"
"Kabar baik, bu prof. Nyuwun sewu, bu prof, kami mau konsultasi lagi. Kami mau mengadakan kegiatan workshop. Mohon arahan, bu, kira-kira kegiatan workshopnya nopo nggih?"

Ini adalah telepon dari seseorang, sebut saja namanya Ngabdul, yang merupakan aktivis di sebuah LSM. Nama LSM-nya keren. Berkaitan dengan pendidikan.

Pertanyaan seperti ini, bukan yang pertama. Seingat saya, ini sudah yang keempat. Hampir setiap tahun sejak tiga tahun ini, dia melontarkan pertanyaan yang sama. 

Awal mulanya, waktu itu, saya ditugasi pak Rektor untuk menggantikan beliau menjadi narasumber di sebuah acara seminar pendidikan. Temanya tentang peningkatan kompetensi guru. Nah, sejak itulah, saya hampir setiap tahun diundang untuk menjadi narasumber seminar yang diselenggarakan oleh LSM tersebut. Pernah ditandemkan dengan Ketua PGRI Jawa Timur, pernah juga dengan Kepala Dinas Provinsi Jawa Timur dan pakar pendidikan dari perguruan tinggi lain.

"Saat ini kan sedang hangat diperbincangkan Kurikulum 2013, pak. Menurut saya, temanya tentang Kurikulum 2013 itu saja...." Saya memberi saran. 

"Lha tapi ini kan tahun 2013 sudah mau habis, bu prof...."
"Maksudnya?"
"Kan sudah mau masuk tahun 2014, bu prof. Apa tidak kadaluwarsa nanti kalau kita mengangkat topik Kurikulum 2013?"

Apa? Saya keheranan.
"Kadaluwarsa gimana, pak?"

"Gini lho, bu prof. Ini kan sudah mau akhir tahun 2013. Lha kalau kita mengangkat topik Kurikulum 2013, apa masih sesuai, wong tahunnya sudah mau habis."

Alamakkkk.

"Pak, sekarang ini, kurikulum yang dipakai kan Kurikulum 2013. Sudah disosialisasikan terus-menerus dan bahkan sudah diimplementasikan di banyak sekolah mulai dari SD, SMP, dan SMA. Namanya memang Kurikulum 2013. Tapi berlakunya kan sampai 2014 dan seterusnya..."

"Woo....ngoten, prof..."

"Sebelumnya kan pakai KTSP. Itu kurikulum sejak tahun 2006. Dipakai terus dan baru tahun 2013 ini dipakai kurikulum baru. Itu pun belum semua sekolah menerapkan."

"Wooo.....ngoten nggih, prof."

"Meskipun sudah disosialisasikan di mana-mana, tapi masih banyak guru yang belum paham. Jadi masih sesuai kalau akan disosialisasikan. Atau kalau tidak, ya topik yang lebih spesifik, misalnya pengembangan perangkat pembelajaran dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Gitu pak."

Woo....ngoten nggih, prof. Nggih nggih menawi ngoten, prof." Dia seperti kegirangan karena sudah mulai ngeh. 

"Prof, dados topiknya nopo, prof?"

"Pengembangan perangkat pembelajaran dalam rangka Implementasi Kurikulum 2013."

"Nggih nggih, prof. Kulo catet rumiyin, prof." Dia nampaknya mulai mencatat. "Prof, menawi topiknya menyusun RPP mawon dospundi, prof?"

Halahhhh.....

"Lha iya to pak.... Perangkat itu kan ya salah satunya RPP itu.... Termasuk juga media pembelajaran, modul, LKS, penilaian dan asesmennya..."

"Wooo... nggih, nggih, prof."

"Inggah-inggih ngertos saestu to pak?"
"Inggih, prof.....insyaallah ngertos prof..." Suaranya ragu-ragu.
"Nggih pun...monggo didiskusikan sama teman-temannya sana." Lanjut saya.
"Nggih, prof, nggih. Maturnuwun nggih, prof. Nyuwun pangapunten sudah mengganggu, prof..." Dia menutup teleponnya setelah bersalam.

"Ada apa, bu...kok njenengan koyok jengkel gitu..." Tanya pak Suparji, teman sesama tim penguji. Dia ternyata nguping pembicaraan saya barusan.

"Iki lho pak....LSM pendidikan nduwe duit, lagi bingung nggawe kegiatan." Jawab saya.

"Hehe..." Pak parji tergelak. "Uwakeh bu LSM sing koyo ngono kuwi. LSM pendidikan tapi ra paham pendidikan..."

Nah kan....

Dan tibalah waktunya untuk menguji...

Surabaya, 7 Desember 2013

Wassalam,
LN 
(otw Pacet, ngguyubi warga RT 04 RW 07 Kelurahan Karah).

1 komentar

Anonim

LSM pendidikan punya duwit bingung kegiatan...
Para pendidik yang punya program pendidikan usul duwit gak dapat duwit...
Oaaalah duwit-duwit kasihan kamu tidak dapat tempat yang menicintai...tapi kamu (duwit) malah di bohongi sama mereka yang sok cinta padamu (duwit).

Posting Komentar

Silakan tulis tanggapan Anda di sini, dan terima kasih atas atensi Anda...