Pages

Selasa, 25 Januari 2022

Efek Booster


BEBERAPA hari yang lalu, Kemendes PDTT melaksanakan vaksinasi ketiga atau booster. Untuk gelombang pertama ini, karena jatah vaksinnya terbatas, diprioritaskan bagi pimpinan dan sebagian staf saja. Selanjutnya secara bertahap akan dilaksanakan vaksinasi booster untuk semua.

Vaksin yang digunakan pada vaksinasi ketiga ini adalah pfizer. Saya sendiri mendapatkan vaksin sinovac pada vaksinasi pertama dan kedua, yang saya peroleh di Unesa. Relatif tidak ada efek kecuali lapar dan ngantuk. Jadi setelah vaksinasi sinovac dulu itu, kerjaan saya adalah makan dan tidur.

 

Berbeda dengan efek vaksin booster ini. Saya sempat nggliyeng dan demam malam harinya, badan ngilu-ngilu, menggigil, dan mual. Paginya saya minum paracetamol, karena saya masih demam dan mual. Apa lagi pagi itu juga, saya  dijadwalkan mengunjungi sebuah desa wisata di Gresik.

 

Berangkat ke Gresik dengan badan terasa sangat kurang fit, saya nekad saja sambil menghimpun semangat dan kekuatan. Memang kalau membaca anjurannya, seharusnya kita perlu istirahat dua-tiga hari setelah vaksinasi. Untuk saya, boro-boro istirahat, bahkan setelah vaksin saya langsung meluncur ke Soetta dan terbang ke Surabaya. Kami sudah terlanjur berjanji untuk silaturahim ke Desa Lontar di Kecamatan Menganti, Gresik. Membayangkan kepala desa dengan direktur bundes, Kepala Dinas PMD Kabupaten Gresik, para pendamping desa, dan semuanya, saya tidak tega untuk tidak hadir.

 

Sesampainya di tujuan, dengan setengah terhuyung saya turun dari mobil. Mas Dikin Mokhamad Sodikin meminta saya untuk pegangan karena melihat saya agak labil. Tapi saya tidak ingin membuat cemas tuan dan nyonya rumah yang sudah berbaik hati menyambut kami dan menyiapkan semuanya. Saya berjalan pelan sambil melempar senyum paling manis untuk  menutupi nggliyeng saya. Alhamdulilah, dengan terus menghimpun semangat, akhirnya acara demi acara bisa saya lalui dengan baik. Alhamdulilah.

 

Tapi berdasarkan pengalaman itu, saya bisa sarankan pada Anda, sebaiknya istirahat saja deh setelah vaksin booster. Setidaknya sehari dua hari. Apa lagi kalau Anda mengalami gejala pusing dan demam seperti saya. Nggak uwenak memaksakan diri. Meskipun mungkin tubuh kita kuat, tapi sebenarnya hal itu tidak disarankan. Salah satu alasannya adalah demi keefektifan vaksin itu sendiri.

 

Semoga pandemi segera berlalu ya. Supaya kita tidak perlu sogrok hidung setiap kali mau terbang. Saya perhatikan, sepertinya hidung saya dari hari ke hari kok tambah mekrok.....

 

Jakarta, 25 Januari 2022

0 komentar

Posting Komentar

Silakan tulis tanggapan Anda di sini, dan terima kasih atas atensi Anda...