Pages

Jumat, 23 Februari 2024

Bengkulu dan Sawit

Salah satu hal tentang Bengkulu yang selalu ada di benak saya adalah sawit. Sawit dan sawit, menghampar luas sejauh mata memandang bahkan seperti sampai di kaki langit, adalah pemandangan yang kita lihat setiap kali menjelang pesawat mendarat.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kelapa sawit merupakan komoditas tanaman perkebunan dengan produksi terbesar di Bengkulu. Tercatat, produksi kelapa sawit di wilayah tersebut sebesar 234,83 ribu ton pada 2020.
Tapi sebenarnya hasil utama Bengkulu bukan hanya sawit. Hasil utama Bengkulu yang lain adalah padi--gabah kering giling, jagung--pipilan kering, kedelai--biji kering, kacang tanah--biji kering, kacang hijau--biji kering, Ubi kayu--umbi basah, dan ubi jalar--umbi basah.
Kalau dilihat dari luas lahan sawit, Bengkulu menempati urutan ke sebelas secara nasional. Riau menempati urutan pertama dengan luas lahan 2,86 juta hektar. Disusul dengan Kalbar, Kalteng, Sumut, Kaltim, Sumsel, Jambi, Aceh, Kalsel dan Sumbar. Luas lahan sawit di Bengkulu 371.900 hektar.
Bengkulu juga kaya rempah. Kopi Bengkulu juga sangat terkenal. Dua komoditi inilah yang dahulu menjadi daya tarik negara-negara lain untuk menguasai Bengkulu. Juga emas dan batubara. Setidaknya Inggris, Belanda, Jepang, dan Perancis adalah negara-negara yang pernah menduduki Bengkulu, salah satunya demi menguasai hasil perkebunan dan hasil alam.
Catatan tentang pendudukan para penjajah ini sebagian bisa kita baca di Benteng Malborough, sebuah benteng peninggalan Inggris, yang menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang penting, selain rumah kediaman Bung Karno dan Ibu Fatmawati. Kalau Anda pencinta sejarah dan belum berkunjung ke Bengkulu, maka mengunjungi Bengkulu harus masuk dalam daftar wajib kunjung Anda.
Berkunjung ke Bengkulu kali ini sungguh istimewa bagi saya. Pada beberapa kunjungan sebelumnya, saya nyaris tidak mempunyai waktu untuk eksplore. Datang, kerja, pulang. Bersyukurlah kali ini kami bisa berkesempatan melihat Bengkulu secara lebih luas.
Di Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Bengkulu, yang jarak tempuhnya sekitar dua jam dari Kota Bengkulu, sawit juga mendominasi lahan balai yang luas keseluruhannya 241, 8 hektar. Sayang sekali waktu kami tiba di balai, hujan menyambut kami cukup deras, sehingga kami hanya bisa menikmati barisan benih sawit yang menghampar luas dari dalam mobil. Balai Bengkulu merupakan salah satu dari sembilan balai yang dimiliki Kemendes PDTT. Delapan yang lain ada di Pekanbaru, Makassar, Banjarmasin, Jayapura, Denpasar, Ambon, Yogyakarta, dan Jakarta.
Indonesia begitu kaya. Hasil alamnya begitu berlimpah. Mari kita syukuri kekayaan dan keberlimpahan ini dengan terus berusaha menjaga kelestariannya. Melakukan hal-hal sederhana dalam akfivitas sehari-hari. Membuang sampah pada tempatnya, hemat air, hemat listrik, menanam dan merawat tanaman dan pohon-pohon, peduli pada sesama.
Indonesia tanah air beta…
Pusaka abadi nan jaya….
Indonesia sejak dulu kala...
Selalu dipuja-puja bangsa...
23022024

0 komentar

Posting Komentar

Silakan tulis tanggapan Anda di sini, dan terima kasih atas atensi Anda...