Kemarin, kami berkesempatan naik kereta api cepat dari Bandung ke Jakarta. Sengaja merencanakan waktu untuk bisa menaiki kereta yang lagi viral ini. Apa lagi kesempatannya memang pas.

SM-3T: Kerinduan
"Seorang peserta SM-3T Unesa langsung menghambur ke pelukan saya, saat kunjungan monitoring ke lokasi di wilayah Sumba Timur.

SM-3T: Kebersamaan
"Saya (Luthfiyah) bersama Rektor Unesa (Muchlas Samani) foto bareng peserta SM-3T di Sumba Timur, salah satu daerah terluar dan tertinggal.

Keluarga: Prosesi Pemakaman di Tana Toraja
"Tempat diadakannya pesta itu di sebuah kompleks keluarga suku Toraja, yang berada di sebuah tanah lapang. Di seputar tanah lapang itu didirikan rumah-rumah panggung khas Toraja semi permanen, tempat di mana keluarga besar dan para tamu berkunjung..

SM-3T: Panorama Alam
"Sekelompok kuda Sumbawa menikmati kehangatan dan kesegaran pantai. Sungguh panorama alam yang sangat elok. (by: rukin firda)"

Bersama Keluarga
"Foto bersama Mas Ayik dan Arga saat berwisata ke Tana Toraja."
Kamis, 30 November 2023
Kereta Api Cepat Whoosh
Seblak
Entah kenapa, sejak makanan ini keluar dan menjadi terkenal, saya belum pernah tergerak hati untuk mencicipinya. Ada semacam penolakan dalam benak saya.
Sandalwood Boutique Hotel
Hotel ini ada di kawasan Lembang, Bandung. Bukan hotel yang besar. Namun begitu saya memasuki ruang lobinya, saya langsung terkesima karena banyak hal unik. Beberapa keunikan itu saya tampilkan di sini.
Balai Besar dan Balai
BPSDM Kemendesa PDTT mengelola dua balai besar dan tujuh balai. Dua balai besar ada di Jakarta dan Yogyakarta. Sedangkan balai ada di Jayapura, Makassar, Ambon, Denpasar, Pekanbaru, Banjarmasin, dan Bengkulu. Sebutannya adalah Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, disingkat BBPPMDDTT untuk balai besar, dan BPPMDDTT untuk yang lainnya.
Tugas utama balai adalah melaksanakan penyuluhan, pelatihan, dan pemdampingan masyarakat. Beberapa jenis pelatihan yang dilakukan antara lain pengelolaan bumdes, pengembangan desa wisata, perikanan, ekonomi kreatif, dan sebagainya.
Setiap balai yang dipimpin oleh seorang kepala balai besar/balai memiliki wilayah kerja. Misalnya, Balai Besar Jakarta, wilayah kerjanya adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Kalimantan Barat. Balai Banjarmasin, wilayah kerjanya adalah semua Kalimantan, kecuali Kalbar. Balai Besar Yogyakarta, wilayah kerjanya adalah DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, dan seterusnya, yang intinya, semua provinsi di Indonesia menjadi wilayah kerja balai besar/balai.
Setiap balai memiliki demplot, sebagai laboratorium penelitian sekaligus sebagai sumber belajar bagi para peserta pelatihan. Balai Yogya, misalnya, memiliki kebun edamame, jagung, cabe, terong, kangkung, sawi, dan lain-lain. Ada juga sapi, kambing, ayam, kelinci, burung puyuh. Berbagai jenis ikan juga ditemukan di kolam-kolam. Ada juga budidaya jamur, pembuatan kompos, juga pupuk cair. Semuanya ini dikembangkan sendiri oleh para penggerak swadaya masyarakat (PSM), sebuah jabatan fungsional pengampu utama tugas dan fungsi balai, yang homebase-nya ada di balai-balai.
Balai juga memiliki kerja sama dengan berbagai stakeholder, antara lain perguruan tinggi, pemprov, pemda, perbankan, filantropi, dan sebagainya. Bersama para stakeholder tersebut, balai melakukan oendampingan dan pemberdayaan masyarakat desa. Khusus dengan kampus, balai berkolaborasi dalam kegiatan magang mahasiswa, KKN Tematik, praktisi mengajar, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Tanggal 15-17 November ini, diselenggarakan rapat koordinasi untuk penguatan kelembagaan balai. Kegiatan dilaksanakan di Balai Besar Yogyakarta. Semua kepala balai, kabag/kasubag, serta perwakilan PSM, hadir.
Tujuan rakor selain sebagai sesi sharing pengalaman dan inspirasi, juga untuk memperkuat kelembagaan balai sebagai ujung tombak Kemendesa PDTT dalam pemberdayaan masyarakat. Beberapa narasumber dari Unesa dihadirkan untuk memantik diskusi tentang SDGs Desa, evaluasi kelembagaan dengan pendekatan akademik dan kebijakan, juga konsep BLU. Selain itu juga penguatan RB Tematik yang dipandu oleh Inspektur II Itjen Kemendesa PDTT.
Selain ada sesi panel yang menghadirkan para narasumber, sesi diskusi kelompok juga dilakukan, untuk mempertajam hasil.diskusi, serta merumuskan tindak lanjut. Rumusan tersebut kemudian dijabarkan untuk menjadi bagian dari program di tahun 2024 dan tahun-tahun berikutnya. Harapannya, kegiatan ini menghasilkan roadmap pengembangan balai besar/balai, agar meningkat jumlahnya serta mutunya. Ke depan, diharapkan balai ada di lebih banyak provinsi untuk bisa memberikan kontribusi secara lebih signifikan pada pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakatt desa.
Minggu, 12 November 2023
Hutan Cempaka
Hari Jumat kemarin, saya terbang dari Denpasar menuju Surabaya. Sengaja ambil flight pagi, kebetulan tugas sudah saya selesaikan semalam, supaya saya bisa segera bertemu keluarga. Rencananya, sorenya kami akan ke Magetan, karena Sabtu malam, saya harus membuka kegiatan pelatihan content creator yang diselenggarakan oleh Puslat SDM kemendesa PDTT. Minggu sore juga ada kegiatan Peningkatan Kapasitas TPP di Graha Unesa, dan Pak Menteri diagendakan membuka acara. Jadi memang saya harus ke Surabaya untuk mengawal beberapa kegiatan tersebut.
Tiba-tiba Jumat sore, setelah mandi dan siap berangkat ke Magetan, si Kakak badannya panas. Saya katakan tiba-tiba karena pulang sekolah dia baik-baik saja, makan siang dengan ceria, dan mandi sambil main air dengan tertawa-tawa. Tapi memang dia agak batuk-batuk, dan saya pikir, mungkin karena itulah dia demam.
Rencana ke Magetan pun saya gagalkan. Segera saya koordinasikan pada staf dan Kapuslat SDM, saya tidak jadi bergabung. Cucu sakit, saya tidak tega untuk tinggalkan dia. Tapi kalau diajak, tentu riskan. Acara di Magetan bisa dibuka oleh stafsus atau kapuslat SDM.
Tapi si Kakak rewel minta tetap pergi. Daripada terus rewel dan batuk dia semakin menjadi-jadi, kami putuskan untuk check in di hotel saja, yang penting keluar dari rumah membawa segala barang yang sudah kami persiapkan sejak siang tadi.
Malam itu kami tidur di Best Mansion. Si Kakak panasnya sudah mendingan setelah minum obat batuk dan obat turun panas. Malam itu dia tidur dengan baik.
Pilihan kami jatuh pada Hutan Cempaka, di Pasuruan. Rekomendasi adik kami yang dedengkot kemping, Dimas Prono Adjie dan Rika Adjie.
Pilihan pada Hutan Cempaka ternyata sangatlah tepat. Kami sering pasang tenda di banyak camping ground, tapi di Hutan Cempaka ini, sepertinya paling komplit sajian pengalamannya. Selain camping ground dengan fasilitas MCK yang bersih, Hutan Cempaka juga memiliki kedai yang menyediakan berbagai aneka panganan dengan siatem prasmanan, joglo besar dan kecil, dan juga panorama alam hutan pinus yang indah, lengkap dengan view Gunung Arjuno dan Anjasmoro yang begitu anggun. Udara sejuk tentu menjadi bonus tersendiri bagi kita yang setiap hari terpapar panas terik di kota-kota.
Di tengah-tengah pasar itu ada panggung yang menampilkan berbagai kesenian tradisional, yang semuanya menonjolkan potensi lokal desa. Mulai anak-anak, remaja, dewasa, semuanya berpartisipasi aktif untuk meramaikan dan menyemarakkan. Sangat menarik dan merupakan meaningful learning bagi para generasi muda, untuk terlibat aktif dalam menjaga kelestarian alam dan budaya.
Surabaya, 12 November 2023
Senin, 23 Oktober 2023
Benchmarking Study ke Tiongkok
Menindaklanjuti nota diplomatik dari Chinese Embassy Jakarta, Menteri Desa PDTT melakukan kunjungan ke RRT pada tanggal 14-18 Oktober 2023. Selain Menteri Desa PDTT, rombongan diikuti oleh Ibu Menteri Desa PDTT, Kepala BPSDM, Kepala Biro Humas, dan tim protokol.
Selasa, 19 September 2023
Wisuda RPL Desa
Wisuda di Unesa, yang dilaksanakan pada hari ini, 18 September, tidak dihadiri Menteri Desa karena beliau harus menghadiri rapat terbatas dengan presiden terkait dengan revisi UU tentang Desa. Namun Bupati Bojonegoro beserta jajarannya hadir. Ada sebanyak 582 mahasiswa, juga dari lima prodi, yang diwisuda. Saya dan beberapa pejabat tinggi madya dan pratama, hadir mewakili Kemendes PDTT.
Di UNY, wisuda dihelat khusus, tidak dibarengkan dengan mahasiswa reguler. Wisuda khusus mahasiswa program RPL Desa. Sedangkan di Unesa, wisuda mahasiswa program RPL Desa digabungkan dengan wisuda mahasiswa reguler. Jumlah total wisudawan sekitar dua ribuan. Ditambah keluarga, maka perhelatan besar tersebut sempat memacetkan kawasan Unesa Lidah Wetan dan sekitarnya pada pagi dan siang menjelang sore hari tadi.
Menyaksikan mahasiswa program RPL Desa itu diwisuda, membangkitkan keharuan pada banyak orang. Termasuk saya. Haru dan bangga karena para pejuang desa itu akhirnya mampu meraih gelar sarjana. Di perguruan tinggi yang tidak kaleng-kaleng lagi, UNY dan Unesa. Setelah melampaui proses panjang dan melelahkan, sejak rekrutmen sampai hari ini. Sangat melelahkan, tidak hanya bagi para mahasiswa, namun juga bagi para dosen. Mengajar, membimbing dan memotivasi para mahasiswa yang pada umumnya sudah tidak lagi muda itu, yang sudah lama tidak bergulat dalam aktivitas akademik, tentu membutuhkan kesabaran dan energi ekstra. Dan syukurlah, dengan terus-menerus melakukan pendampingan dan pembimbingan, akhirnya hari ini pun tiba. Para mahasiswa itu lulus setelah mereka berjibaku selama dua tahun atau empat semester. Mungkin mereka pun tak pernah menyangka, bahwa suatu saat mereka memiliki kesempatam emas seperti ini. Mengenyam bangku kuliah, dan menjadi sarjana. Betapa semua bagai mimpi.
Foto bersama wisudawan RPL.
Program RPL
Desa merupakan program yang digagas oleh Kementerian Desa, Kabupaten Bojonegoro
sebagai penyandang dana, dan perguruan tinggi sebagai kampus penyelenggara.
Tujuan program ini adalah untuk memberikan apresiasi pada kepala desa,
perangkat desa, para pegiat desa lainnya, dengan cara memberikan pengakuan atau
rekognisi pengalaman-pengalaman mereka dalam pembangunan desa dan pemberdayaan
masyarakat desa. Tentu saja, program ini juga untuk meningkatkan kapasitas SDM
desa, yang diharapkan berkontribusi pada kinerja mereka dalam menyelenggarakan
pemerintahan desa, mendampingi pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat
desa. Peogram RPL Desa juga berkesuaian dengan hampir semua tujuan SDGs Desa,
terutama tujuan ke-4, pendidikan desa berkualitas.
Sebagai sebuah investasi jangka panjang, meningkatnya pendidikan SDM Desa, diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan ekonomi, kemadirian dan kesejahteraan masyarakat desa. Tentu hal ini bukanlah sebuah harapan kosong, karena berbagai bukti empirik telah membuktikan bahwa pendidikan memilki efek multiplayer.
Bupati Bojonegoro memberikan sambutan.
Wisuda Program
RPL Desa tingkat sarjana saat ini merupakan angkatan pertama. Diharapkan,
program mulia ini akan terus berlanjut dan semakin banyak pihak yang terlibat.
Tugas Kementerian Desa adalah mengorkestrasikan pemerintah daerah, dunia usaha,
perguruan tinggi, serta stakeholders yang lain, untuk memastikan program ini
terus berkelanjutan.
Wisudawan RPL mendapat ucapan selamat.
Saat ini,
sedang berlangsung juga perkuliahan jalur RPL Desa tingkat sarjana di Unnes,
dengan penyandang dananya adalah Kabupaten Blora. Juga RPL Desa tingkat
magister di UNS dan UB, dengan Kabupaten Bojonegoro sebagai penyandang dana.
Pada akhirnya nanti, akan semakin banyak SDM desa yang berpendidikan tinggi, dan mereka akan mendedikasikan diri untuk kemajuan desa. Desa-desa akan semakin bersinar, dan cahayanya menerangi seluruh persada Bumi Pertiwi.
Surabaya, 18 September 2023