Pages

Minggu, 14 Juli 2013

Puisi Buka Puasa untuk Bapak Ibu

Bapak Ibu,
Ini kami sedang melaju
Kami bertiga: anak lanangmu, diriku, dan cucumu
Di sore sebelum senja jatuh
Saat jalan cukup lengang dan teduh
untuk membawa kami kepadamu

Tidak perlu repot-repot, Bapak Ibu
Sengaja tak kukabarkan kepadamu
Tentang rencana bertandang ke rumahmu
Untuk menikmati buka bersama hari ini
Karena, seperti biasa
Kau akan menyiapkan semuanya
Masak besar untuk kami
Menyediakan semua makanan kesukaan kami
Dan itu akan membuatmu sibuk
Akan membuatmu lelah
Kami tidak ingin Bapak Ibu lelah

Tidak, Bapak Ibu, tidak perlu
Ini sudah kubawakan semuanya untuk kita berbuka nanti
Nasi putih, urap sayur, kothokan tahu tempe, ayam bumbu rujak, dan rempeyek kacang dan ebi
Juga ada pie susu dan roti bolu
Ada juga jadah kesukaanmu... 

Nasi putihnya masih panas
Kumasak sendiri sore ini
Urap sayur, kothokan tahu tempe, dan ayam bumbu rujak
Kumasak siang tadi dibantu Iyah

Iyah juga yang pagi tadi pergi ke pasar untuk berbelanja
Sementara mesin cuci berputar dan meja seterika sudah disiapkannya
Anak itu, memang luar biasa
Belasan tahun bersama kita
Apa pun akan dilakukannya untuk kita
Tak terbayangkan jika tak kumiliki dia....

Sambil menunggu Iyah datang dari pasar
Saya sempatkan potong rambut dan facial
Di rumah saja
Dengan beautician langganan 
Haha, tentu saja bukan untuk acara buka bersama ini
Semata karena itu sudah lama tak kulakukan
Karena didera oleh berbagai aktivitas dan kesibukan
Saat ini, mumpung ada kesempatan

Bapak Ibu,
Tadi siang tiba-tiba tetangga sebelah memberi sekotak pie susu
Ya, sepasang muda suami istri yang rupawan dan baik hati itu
Katanya, oleh-oleh dari Bali
Bukankah itu kue kesukaanmu
Bentuk tipis tartelette dengan isi susu kering itu legitnya menggigit
Padat gizi, dan tentu saja, empuk
Sangat cocok untuk kau nikmati berdua
Sambil duduk di beranda menunggu waktu tarawih tiba

Bapak Ibu, ini kami sudah mau sampai
Pasti kalian terkejut sekaligus senang bukan kepalang
Anak, mantu dan cucu tersayang tiba-tiba datang
Mencium tanganmu dan memberi pelukan sayang
Pasti rasanya seperti mendapatkan segenggam berlian

Bapak Ibu
Cukup kau buatkan kami teh manis saja
Rasanya itulah yang kami rindukan sejak lama
Oya, jangan terlalu banyak gula
Kasih dan sayangmu telah cukup untuk melepas dahaga...

Otw Tanggulangin, 14 Juli 2013. 16.20 WIB.

Wassalam,
LN

0 komentar

Posting Komentar

Silakan tulis tanggapan Anda di sini, dan terima kasih atas atensi Anda...