Pages

Rabu, 20 Oktober 2021

Gernas BBI


Tanggal 12 Oktober kemarin, kami menghadiri Peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Acara digelar di Convention Hall Samarinda, dengan penerapan prokes ketat. Meskipun dihadiri oleh beberapa kementerian dan lembaga serta dunia usaha/dunia industri, physical distancing sangat terjaga di dalam ruangan gedung. Tidak semua orang diperbolehkan masuk. Hanya menteri dan para pejabat. Ajudan dan sespri tidak semua diperbolehkan masuk.

 

Acara sungguh apik, lancar, membanggakan. Kita punya banyak potensi, baik produk maupun layanan, yang luar biasa. Karya anak bangsa yang sangat berharga. Fashion, aksesories, kuliner, dan sebagainya, yang dihasilkan oleh UMKM dan Bumdes yang sungguh bernilai. Sebagian bahkan sudah diekspor ke mancanegara.

Btw, busana yang saya pakai itu juga karya butik Hesandra Indonesia, Samarinda. Agak kebesaran sedikit, dan sedikit agak kebesaran. Hehe. Maklum, belinya mendadak, lampu mati lagi. Ceritanya, karena kami semua yang akan menghadiri acara dihimbau untuk berbusana batik Kalimantan Timur, dan baju batik Kaltim saya ada di Surabaya, maka malam itu kami membeli baju secara mendadak. Dalam guyuran gerimis dan listrik yang padam.

Memang agak kebesaran. Tapi ternyata itu menginspirasi beberapa teman untuk juga membeli busana batik Kaltim di toko yang sama. Endorse.....endorse.....

 

Siang setelah acara, kami juga berkesempatan mengunjungi bumdes di desa Bangunrejo, di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kertanegara. Produk bumdes juga menarik, khususnya kerajinan yang dibuat dari limbah batubara. Kami sempat membelinya, berupa selusin piring anyaman.

Nah, busana batik yang saya kenakan bukanlah batik Kaltim. Tetapi dijamin buatan Indonesia. Pemiliknya adalah anak muda yang inspiratif, namanya Raden Mas Setiawan . Nama batiknya adalah Batik Wistara. Saya punya beberapa baju dari Batik Wistara ini. Nyaman dipakai. Adem.

 

Oya, saya sempat ketemu juga dengan Susiloning Mila Wati . Bu Guru yang dulu adalah mahasiswa Tata Boga. Anaknya lengket sama saya karena saya dikira mbah-nya. Kami sempat menikmati view di malam hari di Panorama Kafe. Juga menikmati kuliner kepiting asap yang kesohor itu. Semua adalah buatan Indonesia.

Mila, terima kasih pijitannya ya. Jangan kapok, kapan-kapan diulang lagi. Numan.

 

#GERAKANNASIONAL

#BanggaBuatanIndonesia

0 komentar

Posting Komentar

Silakan tulis tanggapan Anda di sini, dan terima kasih atas atensi Anda...