Pages

Senin, 04 Oktober 2021

Pengamanan Lahan


Hari ini kami berada di Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa DTT Bengkulu. Untuk saya, ini adalah kunjungan kedua ke Bengkulu. Kunjungan pertama di tahun 2015, kalau saya tidak salah ingat, dalam rangka monev peserta Program SM3T di Kabupaten Seluma, salah satu kabupaten di Provinsi Bengkulu.

 

Agenda kunjungan kali ini adalah pertemuan tindak lanjut pengamanan lahan. Sebuah kisah yang menyentuh hati. Hehe.

 

Ceritanya, Balai Bengkulu memiliki lahan sekitar 246 ha. Sudah bertahun-tahun, sebagian lahan dikuasai oleh masyarakat sekitar untuk menanam sawit dan rumah tinggal. Upaya pengamanan sudah dimulai sejak belasan tahun yang lalu, dan sebenarnya putusan MA tahun 2009 sudah menetapkan kepemilikan syah atas lahan itu milik balai. Namun karena berbagai hal, lahan tidak segera dieksekusi. Balai masih mencoba mencari jalan supaya tidak terjadi eksekusi secara paksa, lebih karena alasan kemanusiaan. Lantas sejak Agustus 2021, dengan didampingi dan dimediasi oleh Kajari Bengkulu, sebanyak lima belas orang akhirnya bersedia lahan dan rumah yang selama ini mereka kuasai dieksekusi secara sukarela.

 

Nah, hari ini adalah tindak lanjutnya. Saya bersama Kajari, sekretaris BPSDM Kememdes, Kepala Biro Hukum Kemendes , bertemu dengan lima belas orang tersebut.  Kajari menegaskan dan melaporkan tentang kepastian eksekusi, dan saya mendengarkan laporan tersebut sebagai pihak yang bertanggung jawab atas lahan. Hari ini, lima belas orang itu akan menerima bantuan dana untuk "pembersihan". Ini sebenarnya bukan merupakan kewajiban pemerintah, namun   juga lebih karena alasan kemanusiaan.

 

Asli, saya menahan diri untuk tidak mbrebes mili saat menyampaikan sepatah dua patah kata pada para bapak dan ibu yang hampir semua sudah sepuh itu. Di antara mereka ada yang menderita stroke, berdiri saja susah. Ada juga yang disabilitas.

 

Namun dengan penuh ketegaran saya menyampaikan, bahwa Allah akan mengganti semua yang telah mereka lepaskan dengan ikhlas dengan segalanya yang lebih baik. Adalah sudah semestinya kita merelakan apa yang bukan hak kita. Apa lagi demi kemanfaatan dan kemaslahatan masyarakat dan umat.

 


Saya sendiri harus ikut menangani masalah ini karena sebagai Kepala BPSDM Kemendes PDTT, memang salah satu tugasnya adalah memayungi balai. Ada dua balai besar dan tujuh balai yang berada di berbagai provinsi di Indonesia. Masalah lahan yang masih menjadi problem di beberapa balai, harus diselesaikan setahap demi setahap.

 

Setelah agenda utama selesai, saya juga berkesempatan meninjau lahan milik balai. Saking luasnya lahan, kami berkeliling dengan mobil. Lahan yang benar-benar luas. Sawit mendominasi. Selebihnya durian, manggis, karet, kelapa, buah naga. Sayang sekali, durian dan manggis lagi tidak musim. Namun semalam kami sudah dijamu durian kok, jadi aman. Hehe.

 

Bengkulu, 4 Oktober 2021

0 komentar

Posting Komentar

Silakan tulis tanggapan Anda di sini, dan terima kasih atas atensi Anda...