Pages

Minggu, 03 Agustus 2014

Selamat Jalan Sahabat (Puisi untuk Rukin Firda)

Siang ini, saat kami semua sedang bersama dalam acara halal bi halal Himapala, di Kampus Lidah
Yuni, istri tercintamu menelepon
"Mbak, apa Mas Rukin di situ?"
"Tidak, Yun, belum datang. Ada apa?"
"Iki lho mbak, tadi pagi dia keluar rumah, kok terus ada kabar dia kecelakaan. Tapi tak telpon hapenya kok gak nyambung-nyambung."
"Hah, kecelakaan? Yun, coba dihubungi lagi, aku juga coba hubungi. Moga Mas Rukin baik-baik saja."

Seketika perasaan cemas menyergapku
Saat kutelepon ponselmu, bukan dirimu yang mengangkat
Suara seorang perempuan di seberang menjelaskan semuanya
Dirimu mengalami kecelakaan, dan meninggal

Oh Tuhan
Sekujur tubuh ini seketika bergetar, dada sesak, tangis pun pecah
Tidak, itu tidak mungkin

Tapi itulah yang terjadi
Ini bukan mimpi

Begitu cepatnya semua berlalu
Masih kulihat senyummu di setiap jejak yang pernah kau ukir
Canda kelakarmu dan kata-kata penyemangatmu mengiringi langkah perjuangan para pengabdi di ujung-ujung negeri
Sumba Timur, Maluku Barat Daya, Mamberamo Raya, ke banyak tempat terdepan, terluar, tertinggal
Buku-buku ini, adalah saksi
Gambar-gambar ini, adalah bukti
Betapa kau cintai kami
Merelakan dirimu berjuang bahu-membahu selalu mendampingi
Kau adalah bagian penting dari perjuangan ini

Tahukah kau?
Kau adalah sahabat terbaik
Yang menjadi tempat berbagi cita-cita demi kemajuan pendidikan bangsa
Yang siap menjadi apa saja bagi kami semua, para pejuang kecil bercita-cita besar ini
Yang rela mengarungi samudera, menembus hutan belantara, mendaki bukit penuh onak duri
Demi menjangkau mereka yang tak terjangkau
Demi menyentuh mereka yang tak tersentuh

Dan orang baik itu, dirimu, sekarang sudah pergi, pergi untuk selamanya
Namun kenangan-kenangan itu tak mungkin sirna
Hal-hal baik yang telah kau wariskan
Juga ribuan cita-cita yang masih kau gantungkan
Semangat yang tak pernah padam untuk mengabdi pada kehidupan

Sahabat,
Kulantunkan Al Fatihah dan doa-doa,
Untuk mewakili kesedihanku, menggantikan cucuran air mataku, menyiratkan rasa kehilanganku
Di sini, aku, sahabatmu
Dan ratusan rekan baikmu, ratusan pendidik muda generasi setelahmu
Hanya mampu mengucap
Selamat jalan, sahabat kami, bapak kami, guru kami
Allah telah memanggilmu ke pangkuan abadi-Nya
Dalam rengkuhan kasih sayang-Nya
Semoga kau damai selalu di sisi-Nya

Amin Ya Rabbal Alamin

Tanggulangin, 2 Agustus 2014, 16.15 WIB

LN

0 komentar

Posting Komentar

Silakan tulis tanggapan Anda di sini, dan terima kasih atas atensi Anda...