Pages

Selasa, 21 Juni 2016

PUISI CINTA UNTUK SUMBA

Sumba, aku datang lagi
Menyapamu dengan sepenuh hati
Andai kau tahu, Sumba
Betapa aku jatuh cinta, bahkan sejak pertama kali kita berjumpa

Sumba, jangan kau tanya kenapa, karena sesungguhnya aku juga tak tahu
Yang ku tahu hanya kesederhanaanmu, keindahanmu, keramahanmu, kehangatanmu, kepolosanmu, sekaligus ketegaranmu

Padang sabana dan kumpulan kuda hanyalah sebagian alasan aku mencintaimu
Begitu juga dengan tumpukan bukit menjulang dan pantai-pantai yang panjang menghampar

Namun harus kuakui, aku tak mampu enyahkan bayangan ina-ina dan bapa-bapa dengan sirih pinangnya
Juga para rambu dan umbu yang menenteng parang dan keranjang masuk keluar hutan, kebun, dan ladang

Dan, ya, anak-anak itu, anak-anak sekolah yang menerjang bukit dan belantara hanya untuk menjumpai guru-guru mereka
Guru-guru yang sejuknya seperti air bening penghilang dahaga
Yang ke mana pun membawa kuas untuk melukis jiwa-jiwa dengan pelangi penuh warna-warna  

Namun, sekali lagi, semuanya itu hanyalah sebagian alasan kenapa aku mencintaimu

Selebihnya, aku tak tahu 

Sumba, aku hanya ingin kau paham betapa kucinta kau apa adanya
Bahkan saat aku harus menorehkan luka, betapa sesungguhnya hatiku juga terluka
Bahkan saat aku harus menggoreskan lara, semua kulakukan tetap dengan sepenuh cinta

Aku mencintaimu meski kau tak bisa pahami
Namun entah kenapa, aku yakin, suatu ketika kau akan mengerti, begitulah caraku mencinta, agar keindahan dan ketegaranmu tetap terjaga

Sumba, aku datang lagi, menyapamu dengan sepenuh hati
Satu yang ingin kau tahu
Aku mencintaimu
Apa adanya

(Didedikasikan untuk para guru di Sumba Timur, juga untuk para guru SM-3T di mana pun kita pernah bersama)

Waingapu, 25 April 2016

0 komentar

Posting Komentar

Silakan tulis tanggapan Anda di sini, dan terima kasih atas atensi Anda...