Pages

Senin, 27 Mei 2013

Beliau adalah Dosen Saya

Sosok tinggi besar dan cantik itu mengulurkan tangannya begitu saya muncul di depan pintu Gedung H 113 Pasca Sarjana UM. Beliau adalah Ibu Any Sutiadiningsih. Saya menyalaminya, mencium tangannya, dan seperti biasa, pipi kanan-kiri kami bersentuhan. Hangat.

Ternyata di ruang itu ada banyak teman baik saya yang lain. Pak Setiadi, teman S2 di IKIP Yogyakarta dulu; bu Wiwied, alumnus PTM IKIP Surabaya angkatan kuliah 84, sekarang dosen PTM UM, teman baik sejak kuliah S1 dan kebetulan kakaknya bu Upik (Dr. Aisyah Indah Palupi, staf ahli PR1 Unesa); pak Dewanto dan pak Joko Suwito (dosen PTM Unesa); bu Marniati (Dosen Tata Busana Unesa), dan banyak nama lain yang saya sudah sangat akrab. 

Mereka semua sedang menempuh S3 Prodi Pendidikan Kejuruan di UM (Universitas Negeri Malang). Hari ini mereka ada di ruangan ini untuk menghadiri dan memberi dukungan atas ujian proposal disertasi bu Any.

Tentu saja, yang juga sudah sangat saya kenal, adalah Prof. Sonhaji, Prof. Haris Syafrudi, dan Dr. Eddy Sutaji, yang pagi ini bersama-sama saya menjadi penguji. Dr. Eddy Sutaji kebetulan adalah alumnus IKIP Surabaya/Unesa jurusan PTM angkatan kuliah tahun 81. Beliau, kebetulan juga, adalah koordinator PPG-SM3T UM, dan lagi-lagi kebetulan, juga bersama saya menjadi promotor bu Any. Jadilah kami 'terpaksa' sering berkomunikasi dan 'runtang-runtung'. 

Mas Eddy, begitu saya memanggilnya, menurut Pak Muchlas, adalah termasuk mahasiswa terbaik dari PTM. Namun sayang dia 'tidak diambil sendiri' oleh IKIP Surabaya pada saat itu. Beruntunglam UM memiliki dia. 

Pagi ini, Ibu Any akan maju untuk ujian proposal disertasinya. Judulnya adalah 'Analisis Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Berorientasi Entrepreneurship Ditinjau dari Aspek Kurikulum dan Pembelajaran'. Merupakan penelitian multi situs yang dilakukan di SMK 1 Buduran Sidoarjo, SMK 1 Batu, dan SMK 2 Jombang.

Saya pribadi menilai masalah yang diteliti cukup menarik. Tentang kebijakan, kurikulum,  dan  entrepreneurship itu sendiri. Terkait dengan kebijakan pendidikan kejuruan, proposal ini mengulas mulai dari berbagai produk kebijakan selevel UU sisdiknas, PP dan peraturan menteri tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), sampai produk kebijakan yang menjadi payung pengembangan entrepreneurship di SMK. 

Tentang kurikulum SMK, pembahasan bermula sejak Kurikulum 1990 yang masih berorientasi subject matter, kurikulum 1994 yang terkenal dengan Pendidikan Sistem Ganda, sampai ke kurikulum 2004 atau KBK yang tersohor dengan competency based-nya, dan kurikulum 2006 atau KTSP yang selain tetap berbasis kompetensi juga menekankan ke arah entrepreneur dan self employee. Kurikulum 2013 tidak disinggung sama sekali karena sampai saat ini, kurikulum tersebut masih belum diterapkan (masih pada tahap sosialisasi dan persiapan uji coba). 

Bu Any sendiri mengambil keputusan yang cukup berani saat mengambil penelitian kebijakan ini. Beliau benar-benar belajar tentang penelitian kebijakan dari nol. Keputusan yang karena dipepet keadaan. Kami tim promotor tidak menghendaki beliau untuk mengambil tema dan model pendekatan yang sudah sangat umum. Semacam penelitian korelasional atau sebab akibat. Dengan menyusun barisan variabel yang kemudian akan dilihat apakah ada hubungan, perbedaan, pengaruh, dan sejenisnya, dengan rancangan penelitian eksperimen tertentu. Untuk level S3, rasanya penelitian-penelitian semacam itu harus sudah mulai ditinggalkan. Lebih direkomendasikan pada penelitian untuk pengembangan ilmu, sesuai dengan tuntutan studi di S3. Juga sesuai dengan KKNI, yaitu pada level 9, yang antara lain: mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter, multi dan transdisipliner. Analisis kebijakan yang akan diangkat bu Any dimaksudkan untuk keperluan memecahkan persoalan pengembangan entrepreneurship di SMK. 

Meski entrepreneurship sudah mewarnai kurikulun SMK sejak 2004, saat itu bahkan bersinergi dengan pengembangan life skill, namun sampai saat ini, implementasi kurikulum itu belum seperti yang diharapkan. Hasilnya pun juga masih dipertanyakan. Problem masih cukup besarnya jumlah lulusan SMK yang tidak terserap di dunia kerja, atau kompetensi mereka yang ternyata tidak memenuhi tuntutan dunia kerja, masih terus menjadi masalah klasik yang tidak pernah terurai dari tahun ke tahun. Lebih-lebih dengan begitu kecilnya persentase lulusan yang berwirausaha, maka kurikulum entrepreneurship itu perlu dikaji ulang: apakah ada masalah dalam kurikulum itu sendiri, ataukah dalam implementasinya?

Penelitian kebijakan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teori tentang analisis kebijakan lebih banyak mengacu pada William Dunn, tentang public policy analysis. Begitu juga dengan metodologi yang digunakan. Sedangkan analisis kualitatifnya lebih menyandarkan pada analisis interaktif dari Miles and Huberman. 

Penelitian ini diharapkan lebih terjamin dalam hal 'novelty'-nya serta terjaga dari replikasi dan duplikasi. Selain itu, tentu saja, juga dari kegunaan hasil penelitiannya diharapkan lebih bermakna.

Ujian selesai menjelang dhuhur, dan alhamdulilah berjalan cukup lancar. Ada lumayan banyak revisi yang harus dibuat Bu Any. Saya sendiri meminta beliau untuk menjabarkan 'state of the art' penelitian, mempertajam fokus penelitian, dan juga membenahi kajian pustakanya. Penguji yang lain juga memberikan banyak masukan untuk proposal tersebut. Namun, Prof. Haris, selaku Kaprodi yang memimpin ujian tersebut, menyatakan bahwa proposal bisa diterima dan calon promovendus (begitu istilah Prof. Sonhaji) tidak perlu mengulang ujian proposalnya.

Saya memeluk Bu Any setelah pengumuman itu. Turut merasakan kelegaanya. Turut bangga dan senang karena satu tahap penting telah dilaluinya. Beliau meneteskan air mata karena terharu saking leganya.

Bagi saya, Bu Any sendiri begitu istimewa. Puluhan atau mungkin ratusan mahasiswa yang sudah saya bimbing, tapi rasanya tidak seperti membimbing Bu Any. Saya ingin membantu beliau sepenuhnya, ingin menjadi bagian penting dalam sejarah hidupnya, dalam catatan perjalanan kesuksesannya. Sebagaimana beliau yang telah menjadi bagian dari perjalanan hidup saya. Mengantarkan saya pada tahap seperti sekarang ini.

Ya, bertahun-tahun saya dibimbingnya dengan penuh kesabaran dan kedisiplinan.  Diajari arti bertanggung jawab dan bekerja keras. Setidaknya selama empat-lima tahun beliau menempa saya terus-menerus, tanpa lelah.  

Beliau, Bu Any Sutiadiningsih, adalah dosen saya ketika saya masih kuliah di S1 Pendidikan Tata Boga. Sampai saat ini pun, meski kami adalah kolega, dan bahkan saat ini saya adalah promotor beliau, beliau tetap dosen saya.... 

Malang, 27 Mei 2013

Wassalam,
LN

0 komentar

Posting Komentar

Silakan tulis tanggapan Anda di sini, dan terima kasih atas atensi Anda...