Pages

Jumat, 31 Mei 2013

Makan Soto Kudus

Pagi ini, pukul 10.00, saya sudah di Kedai Taman, di Taman Gayungsari Timur Nomor 7 Surabaya. Bermaksud nyahur hutang. Beberapa waktu yang lalu, saya janji ke anak-anak, mahasiswa S1 Pendidikan Tata Boga angkatan 2011, kalau kegiatan Gelar Kewirausahaan mereka bagus, saya akan traktir mereka makan soto kudus di dekat Masjid Al Akbar. Nah, karena kegiatan Gelar Kewirausahaan mereka relatif bagus, maka saya harus memenuhi janji saya.

Jadilah Kedai Taman ini mirip pasar tiban. Ramai sekali dengan celoteh ceria mahasiswa yang mayoritas cewek ini. Sekitar lima puluh mahasiswa. Sebenarnya saya memesan enam puluh lima porsi, sesuai jumlah mahasiswa yang sekitar enam puluh. Namun beberapa mahasiswa tidak turut serta karena ada kegiatan lain. Ada yang masih harus ikut kuliah terakhir, ada yang lagi praktek, ada juga yang lagi membantu panitia Seminar Nasional Bosaris IV. Mereka sms ke salah satu temannya untuk memintakan izin ke saya, dan minta dibungkuskan. Hehe. Dasar anak-anak. Untuk urusan makan gratis, mereka tidak akan melewatkan. Meski tidak datang pun mereka tetap minta dibungkuskan.

Berbagai minuman, sesuai pesanan, keluar dan tersaji di atas meja. Es teler, es jeruk, es cao, es susu soda, es teh, es jus, dan berbagai minuman panas. Minuman itu langsung 'disruput' sama anak-anak muda yang lagi semangat-semangatnya itu. Saya sendiri memilih jeruk panas. Cocok untuk hidung saya yang lagi mampet.

Yang ditunggu-tunggu pun akhirnya datang. Tersaji indah menggoda di depan setiap wajah. Semangkuk kecil soto kudus yang asapnya mengepul karena panas. Kepulannya menyebarkan aroma wangi ayam dan rempah. Kecap manis, jeruk nipis dan sambal pun berpindah ke mangkuk-mangkuk kecil itu. 

Ajaib. Suasana yang tadi ramai tiba-tiba hening. Begitulah. Kalau lagi makan, mereka diam. Kalau tidak ada makanan, mereka ramai. Haha. Menyenangkan betul bersama anak-anak lucu itu.

Dua toples krupuk uyel nyaris habis. Padahal per toplesnya berisi lima puluh biji. Saya minta ke pelayan untuk mengeluarkan satu toples lagi. Tidak pakai lama, mangkuk-mangkuk mungil itu pun kosong. 

Saya menawari mereka supaya 'nambah'. Tidak ada yang mau, hanya ada satu-dua, itu pun dengan malu-malu. Saya meminta pelayan untuk menyorongkan saja tiga mangkuk soto di setiap meja. Eh, ternyata anak-anak itu memang malu-malu kucing. Begitu mangkuk-mangkuk itu diletakkan di atas meja, mereka pun menikmatinya dengan tertib dan lancar. 

Setelah semua kenyang, saya meminta pelayan untuk membungkuskan sepuluh porsi. Untuk anak-anak yang tidak bisa hadir dan mereka sedang ada di kampus. 

Setelah' itung-itungan' sama kasir, saya bersorak. 'Horee....masih susuk'. Tangan saya melambai-lambaikan dua lembar ratusan, kembalian dari uang muka yang saya titipkan ke kasir. Anak-anak itu ikut-ikutan teriak 'horeeee...'. Ya, mereka ramai lagi, mungkin karena makanan mereka sudah habis. Haha.

Kami pun berpisah setelah berfoto bersama di depan kedai. Saya bersiap langsung meluncur menuju kampus Lidah Wetan, ke Gedung PPG. Ditunggu untuk tiga rapat hari ini. Rapat dengan kaprodi penyelenggaran S1 KKT untuk penentuan kelulusan, rapat persiapan monev dengan internal tim pengelola PPG dan pengelola asrama, sore nanti rapat dengan perwakilan mahasiswa untuk persiapan monev juga. 

Saya melajukan mobil membelah siang yang panas dengan penuh semangat. Hari ini tunai sudah satu hutang saya.....

Surabaya, 29 Mei 2013

Wassalam,
LN

0 komentar

Posting Komentar

Silakan tulis tanggapan Anda di sini, dan terima kasih atas atensi Anda...