Pages

Minggu, 26 Januari 2014

Kencan Sore Ini

Selepas mengecek dan menunggui kegiatan Ujian Tulis Nasional (UTN) PPG SM-3T sore ini, saya ditelepon seorang teman. Tri Widyaningrum, teman saya itu, bilang kalau beberapa menit lagi dia akan tiba di Kampus Ketintang, dan akan menjemput saya untuk bertemu dengan teman-teman yang lain. 

Ida, nama panggilan teman saya itu, memang sejak beberapa hari yang lalu sudah menghubungi saya dan minta bertemu.
"Prof, apa kabar?" Tanyanya di BB waktu itu.
"Hallloooo, Ida membleee...." Teriak saya di BB. Kaget campur senang. Kawan saya itu memang julukannya Ida Memble. Itu karena dia punya bibir memble (baca: sensual). 

Dia langsung tertawa ngakak. Terlihat dari emoticon tertawa lebar di BB saya. "Maluuuu akyuuu...." Katanya. "Kangen rekkkk.... Ketemuan yuk, diluuutt aja. Tak jemput"
"Ayo, kapan?"
"Kapan prof ada waktu, aku nyesuaikan saja. Ntar kuhubungi Yanti, Ridha, dan yang lain.

Yanti, Ridha, Ida dan saya, adalah teman seangkatan waktu kuliah. Meski berbeda jurusan, ketiganya jurusan Administrasi Perkantoran,  kami cukup akrab. Ya, karena kami sama-sama anggota Himapala.

Anggota Himapala di angkatan kami saat itu, seingat saya, jumlahnya hampir seratus orang, kalau tidak malah lebih. Ceweknya lebih banyak dari cowoknya. Seingat saya juga, ceweknya cantik-cantik (maksudnya bukan termasuk saya lho....saya sih manis, hehe). Ida, terhitung yang cantik. Yang lain, banyak sih... Tapi pada umumnya memang cewek-cewek Himapala cantik-cantik kok....(narsis.com).

Ida adalah pramugari Garuda. Tahun ini dia cuti terbang. Dua anaknya, nomor satu kelas 3 SMA, yang satu lagi kelas 3 SMP, keduanya sedang bersiap menempuh UNAS. Itulah alasan Ida untuk mengambil cuti. Selain itu, Ida berencana tahun iki akan menunaikan ibadah haji bersama suami dan ibunya, jadi dia sudah niat cuti terbang untuk mempersiapkan kedua urusan penting itu. 

Ida bercerita, saat menyampaikan maksudnya untuk cuti, suaminya yang PNS di Dinas Perhubungan, menyambut dengan suka cita. "Alhamdulilah lek mama insyaf..." Kata suaminya.
"Lho, lha opo selama ini mama tersesat?" Seloroh Ida.

Kami berkendara menuju Royal Plaza. Ida sudah memesan tempat untuk lima orang di Quali. Lima orang itu, yang satu adalah mbak Lies, dia teman sejurusan Ida dan kawan-kawan, yang sekarang mengajar di SMK 4. Mbak Lies sendiri tetangga saya di Bibis Karah. Kami juga sudah lama sekali tidak saling bertemu. Klop sudah. Kencan sore ini pasti menyenangkan.

Ida masih seperti yang dulu, ceria, spontan dan tulus. Bicaranya ceplas-ceplos, nyetirnya srodak-srodok, rodo kosro. Sepertinya dia raja jalanan juga. Tidak hanya jam terbangnya saja yang sudah teruji, tapi jam berkendaranya juga. Saya berkali-kali cekakakan melihat cara dia nyetir, termasuk berebut tempat parkir di Royal Plaza yang padat. 

Di Quali, telah menunggu Ridha dan Mbak Lies. Begitu bertemu, tak ayal, kami seperti lupa daratan, saling peluk, saling berkabar dengan gaduh, seperti tidak peduli kami sedang berada di tempat umum. Sebentar kemudian, Yanti menyusul. Dia sudah sempat mau balik kucing tadi, pulang, putus asa karena tidak dapat tempat parkir. Tapi lewat telepon, Ida memintanya untuk tidak menyerah, sampai akhirnya dia berhasil menghentikan mobilnya di tempat parkir paling atas.

Teman kami yang satu ini, penampilannya seperti Yuni Sara. Posturnya juga kecil mengil seperti Yuni Sara, tapi lebih bohay (pinjam istilahnya Must Prast) Yuni Sara. Dandanannya tidak kalah dengan selebriti sekelas Yuni Sara juga. Cara berpakaiannya, cara berjalannya, pede abissss. Sepertinya dia juga punya gaya hidup yang agak berbeda dengan kami-kami ini. Makanya ketika dia menunjukkan foto-fotonya yang membuat kami semua terkagum-kagum dan terperangah, saya sempat nyeletuk..."Beda dunia...", yang kemudian dibenarkan oleh Ida dengan cara mengangguk-anggukkan kepalanya. Tawa kami pecah berantakan dengan istilah beda dunia itu.

Sore ini kami menghabiskan waktu sampai senja menjelang. Sambil makan dan minum. Ngobrol ngalor-ngidul. Cekakakan dan merencanakan bertemu lagi. Berfoto-foto dengan gaya yang narsis pollll. Saling bertukar foto. Lantas berpisah setelah saling peluk dan titip salam hangat untuk keluarga kami masing-masing. 

Saya berjalan ke tempat parkir bersama Ida. Dia harus mengembalikan saya ke tempat di mana dia tadi menculik saya, yaitu di sekretariat Himapala. Mobil saya ada di sana. Sengaja saya tidak mau bawa mobil sendiri karena malas cari tempat parkirnya. Apa lagi Ida menawarkan diri untuk menjemput saya di kampus.

Senang sekali bisa bertemu kawan-kawan lama dalam keadaan yang sehat dan ceria seperti ini. Seperti habis minum suplemen, energi saya menjadi berlipat-lipat. Saya menyibak keremangan senja yang mendung dengan hati berbunga-bunga, merasakan indahnya kencan di sore ini....  
Surabaya, 26 Januari 2014

Wassalam,
LN
(27 Januari 2014, 02.50. Waktunya bermunajat)

0 komentar

Posting Komentar

Silakan tulis tanggapan Anda di sini, dan terima kasih atas atensi Anda...