Pages

Senin, 27 Januari 2014

Workshop Pengembangan Kurikulum PPG Prajabatan

PPG SM-3T angkatan kedua akan segera dilaksanakan di  LPTK penyelenggara yang ditunjuk oleh Dikti. Dalam rangka penyelenggaraan tersebut, berbagai persiapan telah dan sedang dilakukan oleh Dikti dan Tim MBMI (Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia) bentukan Dikti 

Sesuai agenda yang sudah ditetapkan, calon peserta PPG angkatan kedua dijadwalkan melakukan registrasi secara online mulai tanggal 15 Desember 2013 sampai dengan 15 Januari 2014. Tahap selanjutnya yaitu lapor diri ke LPTK. Kegiatan ini dijadwalkan pada 24-26 Februari 2014. Diteruskan dengan Program Orientasi Akademik, pada 26 Februari sampai dengan 2 Maret 2014. Program PPG sendiri dilaksanakan mulai 3 Maret 2014.

Sebagaimana Peserta PPG SM-3T angkatan pertama, peserta PPG SM-3T angkatan kedua ini adalah para sarjana pendidikan yang telah melaksanakan pengabdian sebagai guru di daerah 3T selama setahun. Sebagai penghargaan atas pengabdian mereka, para peserta tersebut  dapat mengikuti program PPG berasrama berbeasiswa.

Dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan PPG angkatan kedua inilah, pada saat ini (27-30 Januari 2013), di Hotel Acacia Jakarta, sedang dilaksanakan workshop pengembangan kurikulum prajabatan. Workshop yang diselenggarakan oleh Direktorat Diktendik Dikti ini mengundang Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penjaminan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidikan (Badan PSDM dan PMPTK), Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd, sebagai narasumber utama. Narasumber yang lain adalah Dr. Ridwan Abdul Sani, M. Si dan Prof. Dr. Bornok Sinaga. Keduanya dari Unimed. Selain itu, workshop juga akan difasilitasi oleh para instruktur nasional, yang akan memandu para peserta untuk mengembangkan Kurikulum PPG sampai kepada penyusunan perangkat pembelajarannya.

Peserta workshop adalah perwakilan dosen dari 15 program studi penyelenggara PPG SM-3T di semua LPTK. Selain itu, Pembantu Dekan I/ketua penyelenggara PPG SMK Kolaboratif juga diundang.  Jumlah peserta workshop seluruhnya 45 orang.

Dalam sambutannya, Direktur Diktendik Dikti, Prof. Dr. Supriadi Rustad, menyampaikan bahwa revisi kurikulum PPG harus dilakukan, mengingat kurikulum sekolah yang digunakan pada saat ini adalah Kurikulum 2013. Roh Kurikulum 2013 tersebut harus mewarnai Kurikulum PPG.

Prof. Supriadi Rustad juga mengemukakan, peserta PPG SM-3T merupakan agen yang sangat penting dan strategis dalam mempercepat implementasi Kurikulum 2013. Oleh sebab itu, dosen pengajar program PPG harus paham lebih dulu bagaimana mengintegrasikannya dalam Kurikulum PPG, termasuk bagaimana pengembangan perangkat pembelajarannya. 

Beberapa hal yang disampaikan oleh Prof. Syawal Gultom adalah berbagai fakta yang mendasari pentingnya implementasi Kurikulum 2013, kecenderungan perubahan di masa depan yang harus diantisipasi, proses pembelajaran dan evaluasi, strategi implementasi, serta format pelaporan proses dan hasil belajar siswa. Selain itu, Prof. Syawal juga menekankan bahwa sebaik apa pun kurikulum, bila gurunya tidak kompeten, maka kurikulum itu tidak ada gunanya. Hal ini dikarenakan kurikulum itu sesungguhnya adalah guru itu sendiri. Fakta menunjukkan bahwa keberhasilan pendidikan di negara-negara maju seperti Finlandia dan Singapura bukanlah pada kurikulum sekolah, tapi justeru pada kompetensi guru. Guru yang inspiratif, bisa membawakan pembelajaran melebihi dari kurikulum yang tertulis.

Informasi penting lain yang disampaikan oleh Prof. Syawal adalah bahwa sertifikasi melalui PLPG akan berakhir pada tahun 2014. Setelah itu, sertifikasi akan dilaksanakan melalui PPG Dalam Jabatan. 

Sebuah kata kunci yang juga perlu dicatat adalah: tugas guru bukanlah mengejar-ngejar pikiran anak, tapi menyentuh hatinya. Pengetahuan amat mudah dibentuk, tapi membentuk sikap memerlukan waktu yang sangat lama. Bila sikap telah dimiliki, maka pengetahuan dan keterampilan dapat dibentuk oleh sikap tersebut. Apa pun yang menjadi tindakan orang, tindakan itu akan senantiasa dibungkus dengan sikap.

Oleh sebab itu, sekali lagi, guru harus menginspirasi. Guru yang menginspirasi akan membawa anak didik untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu kebermanfaatan. Bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat luas. Bermanfaat bagi lingkungan, baik lingkungan alam maupun sosial. Inilah hakekat tujuan pendidikan yang sebenarnya. 


Hotel Acacia Jakarta, 27 Januari 2014

Wassalam,
LN

0 komentar

Posting Komentar

Silakan tulis tanggapan Anda di sini, dan terima kasih atas atensi Anda...